JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌
Ada info penting nih!
Baca sampai bawah ya ^_^•••
Keadaan di rumah itu masih terasa sama. Mereka hanya diam dan saling menatap.
Ayah tau dan sadar, bahwa semua yang telah dia lakukan di masa lalu adalah murni kesalahannya. Dan semua anak-anaknya berhak jika ingin marah ataupun membenci dirinya.
"Ayah ingin meminta maaf pada kalian semua" ucap ayah. "Ayah tau, yang ayah lakukan dimasa lalu adalah sebuah kesalahan besar. Tapi tolong...maafkan ayah..."
"Kalian harus tau, bahwa ayah menyayangi semua anak ayah. Semua, tanpa terkecuali"
"Menyayangi kami ? Tapi ayah sudah membuat hidup kami terlantar" ucap Jeno.
"Ya..dan ayah minta maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan ayah yang itu. Saat itu ayah bersikap egois dan hanya mementingkan diri ayah. Tapi sekarang ayah ingin menebus semua kesalahan yang telah ayah lakukan pada kalian. Jadi tolong maafkan ayah...dan beri ayah kesempatan untuk menjadi ayah yang baik untuk kalian"
"Lalu bagaimana dengan ibu ? Karena ayah lah ibu tiada. Karena ayah lah aku kehilangan ibu!!" Kata Jaemin yang kini matanya sudah memerah dan tangan yang terkepal. "Aku tak peduli jika ayah lebih memilih wanita lain daripada kami. Tapi aku tidak bisa terima. KARENA AYAH IBU KU TIADA!!"
"Jaemin--"
"Ayah tau ibu sakit. Tapi kenapa ayah tega membuat penyakit ibu semakin parah ? Karena tindakan ayahlah penyakit ibu kambuh. Karena ayah ibu tiada!! Apakah kau tidak pernah memikirkan kami yang hidup tanpa seorang ibu ?"
Renjun langsung mendekat dan mengusap punggung Jaemin. "Tenanglah, kendalikan diri mu"
"Jaemin-a, ayah benar-benar minta maaf. Ayah juga tau, ibu mu tiada karena tindakan ayah. Karena itulah...ayah datang ke columbarium untuk meminta maaf padanya. Ayah sungguh menyesal..."
"Ayah..." Ujar Jisung pelan dan semua mata kini tertuju padanya. "Tolong katakan semuanya. Tolong jelaskan...kenapa ayah melakukan ini pada kami ? Kenapa ayah tega mengkhianati ibu ?"
"Ya, ayah rasa kalian harus mengetahui yang sebenarnya sekarang. Ayah akan mengatakannya dengan jujur"
Renjun menghela nafas pelan. "Duduklah"
•••
"Selama dua tahun pernikahan, ayah sungguh bahagia hidup bersama Yura, saat itu kami masih berdua dan belum memiliki kalian" kata ayah yang memulai ceritanya.
Yura adalah ibunya si kembar dan Jisung.
"Dan ya, saat ayah tau Yura hamil, tentu ayah sangat bahagia, karena akan segera memiliki anak. Ayah sangat tidak sabar menantikan kehadiran kalian dalam hidup ayah"
"Ayah mencintai ibu ?" Tanya Jisung.
Ayah mengangguk pasti. "Sangat"
"Tak lama setelah itu, ayah mendapatkan tugas pergi ke Busan selama 3 minggu. Awalnya ayah menolak karena keberatan. Ayah tidak bisa meninggalkan Yura sendirian saja dalam keadaan hamil""Tapi Yura meyakinkan ayah bahwa dirinya akan baik-baik saja dan menyuruh ayah untuk melaksanakan tugas ayah itu. Dan singkat cerita, ayah pergi ke Busan. Dan di sanalah ayah bertemu dengan Haera, ibunya Haechan"
"Dan saat itulah semuanya berawal..." Gumam Jeno.
"Haera adalah rekan kerja ayah selama berada di Busan. Jadi mau tak mau kami harus menjalin hubungan yang baik di antara satu sama lain"
"Di satu hari, kami pergi bersama untuk minum, lalu ayah mengantar dia pulang ke rumahnya. Dan saat itulah semuanya terjadi. Ayah...menghamilinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Brotherhood
FanfictionKehidupan tidaklah indah seperti yang ada di dalam dongeng. Kehidupan yang kejam kerap kali dirasakan oleh berbagai orang. Seperti halnya yang di alami oleh ke-empat bersaudara itu karena sudah harus hidup mandiri sejak usia mereka baru saja akan me...