Kehidupan tidaklah indah seperti yang ada di dalam dongeng. Kehidupan yang kejam kerap kali dirasakan oleh berbagai orang.
Seperti halnya yang di alami oleh ke-empat bersaudara itu karena sudah harus hidup mandiri sejak usia mereka baru saja akan me...
"Pantas saja aku merasa tidak asing dengan namanya" "Lalu kita harus bagaimana sekarang ?"
"Satu hal yang pasti, kita harus melarang Haechan mendekati Jisung lagi. Akan bahaya jika Jisung mengetahui semuanya. Dia tidak boleh tau tentang ayah yang sebenarnya" kata Renjun.
"Apa yang tidak boleh aku ketahui ?"
Sontak ketiga kembar itu menoleh pada Jisung yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.
"Ji-jisung-a ?"
"Apa yang kalian sembunyikan dari ku ?" Tanya Jisung.
Sontak mereka bertiga saling berpandangan dan mencari cara untuk mengubah topik ini.
"Jisung-a, kami tidak menyembunyikan apapun dari mu. Kami hanya--"
"Apa yang sebenarnya terjadi pada ayah ? Kenapa kalian merahasiakannya dari ku ?"
"Jisung--"
"Cepat katakan pada ku"
"Jisung-a ini--"
"Kalian masih tetap tidak mau memberitau ku ?"
"Jisung-a, ini tidak seperti itu. Kami hanya--"
"Begitu kah kalian menganggap ku ? Apakah aku bukan adik kalian sehingga kalian tidak mau memberitau ku apa yang sebenarnya terjadi ?"
"Apa yang katakan ? Kau adik kami, Jisung-a. Kami tidak pernah berpikir seperti itu"
"Lalu rahasia besar apa yang kalian sembunyikan dari ku, hah ? Kalian bilang Haechan seonbaenim adalah anak ayah ? Bagaimana bisa ? Cepat jelaskan pada ku"
"Jisung-a, kau salah paham. Ini--"
"Kalian sendiri yang bilang bahwa kita tidak boleh saling merahasiakan sesuatu. Sekarang aku tau, kalian sama sekali tidak mempercayai ku, jadi kalian tidak pernah mengatakan apapun pada ku" kata Jisung lalu segera pergi dari sana sembari berlari.
"JISUNG-A, DENGARKAN HYUNG DULU"
Si kembar 3 itu tentu langsung mengejar Jisung yang pergi.
