JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌
•••
Hari sudah berganti menjadi pagi.Haechan pun datang ke dapur dan melihat ayahnya baru saja memasak nasi goreng untuk sarapan.
"Hanya nasi goreng saja ?" Tanya Haechan.
"Iya, ayah tak sempat memasak. Lagipula ayah harus segera pergi bekerja"
Haechan mengangguk. "Tidak apa-apa ayah, nanti malam aku yang akan memasak"
Mereka pun segera sarapan bersama setelah nasi gorengnya matang.
"Oh iya ayah, semalam--"
"Haechan-a, apa kau lupa, ayah selalu bilang habiskan dulu makanan mu jika ingin bicara"
"Iyaiya"
Setelah sarapan selesai, Haechan segera mencuci semua peralatan yang di pakai untuk memasak tadi. Kemudian dia pergi ke kamar ayahnya.
Haechan dapat melihat ayahnya yang sedang sibuk bersiap.
"Ayah, bisa aku bicara sekarang ?"
"Hm, katakan saja"
"Semalam aku menemukan sebuah foto di laci itu, dan didalam fotonya ada ayah dan 4 anak laki-laki yang masih kecil. Mereka siapa ?"
Sontak gerakan ayahnya langsung terhenti. "Apa maksud mu ? Foto yang mana ?"
"Itu foto lama, aku menemukannya di buku yang ada di laci itu"
Ayah menatap ke arah yang ditunjukkan oleh Haechan, beberapa saat ia pun tersadar. Ia segera membuka laci itu dan mencari fotonya di dalam buku.
"Ayah mau mencari fotonya ? Itu ada pada ku" kata Haechan.
"Apa ?"
"Ayah, anak laki-laki itu siapa ?"
"Haechan-a, cepat kembalikan foto itu pada ayah"
"Tidak mau"
"Lee Haechan"
"Iya baiklah. Tapi ayah harus jawab dulu, mereka siapa ?" Tanya Haechan yang keukeuh.
Ayah terdiam dan langsung memalingkan wajahnya. Dia benar-benar tidak tau harus menjawab apa. Karena dia tidak bisa berkata jujur tentang hal ini.
"Ayah--"
"Ini sudah siang, jadi ayah harus segera berangkat bekerja" kata ayah lalu langsung mengambil jasnya. "Ayah pergi dulu ya"
"Eh tapi-"
"Kuliah dan belajar yang benar"
Haechan menghela nafas saat ayahnya pergi begitu saja. Padahal dirinya sangat penasaran siapa yang ada di foto itu.
•••
Hari ini Jaemin libur bekerja, jadi dia bisa bersantai di rumah.
Setiap ada waktu luang seperti ini Jaemin selalu merasa senang karena bisa menghabiskan waktunya sendirian saja.
Saat ini dia sedang duduk santai di sofa ruang tengah sembari membaca buku pemberian Minjeong dan tak lupa juga ada musik yang terdengar dari ponselnya.
"Jarang-jarang kan aku bisa bersantai seperti ini"
Ia pun fokus membaca dan berusaha memahami apa yang tertulis di buku itu.
Tok..tok..tok..
Jaemin mendengus. "Siapa sih ? Mengganggu saja"
Ia langsung menyimpan bukunya di atas meja lalu segera bangkit dan membukakan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brotherhood
FanfictionKehidupan tidaklah indah seperti yang ada di dalam dongeng. Kehidupan yang kejam kerap kali dirasakan oleh berbagai orang. Seperti halnya yang di alami oleh ke-empat bersaudara itu karena sudah harus hidup mandiri sejak usia mereka baru saja akan me...