JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌
•••
Setelah jadwalnya pulang, Jaemin langsung pergi ke halte dan menunggu bus.Tanpa menunggu lama, bus itu datang.
Dan karena tempat duduknya sudah penuh, mau tak mau ia harus berdiri dan berpegangan pada pegangan yang ada di atasnya.
Ia sedikit terkejut karena di dalam bus itu ada Jeno yang sudah duduk bersebelahan dengan seorang gadis, ia pun mendekat. "Hey"
Sontak Jeno menoleh. "Eh ? Sudah pulang ?"
Karena sangat jarang mereka pulang di waktu yang sama.
Jaemin mengangguk. "Siapa dia ?" Bisiknya karena sempat melihat mereka berdua mengobrol.
"Ah iya" kemudian Jeno kembali menoleh pada gadis di sampingnya itu. "Jimin-a, ini saudara ku"
"Oh ? Hai" sapa gadis itu dan mengulurkan tangannya. "Nama ku Yu Jimin"
Jaemin tersenyum dan menerima uluran tangan itu untuk berjabat tangan. "Aku Jaemin"
"Adik atau kakak ?" Tanya Jimin pada Jeno setelah jabatan tangannya terlepas.
"Kami ini kembar"
"Sungguh ? Itu artinya, kembar tidak identik ?"
Jeno mengangguk. "Begitulah"
Diam-diam Jaemin tersenyum sembari membatin. "Ternyata cepat juga ya. Sepertinya mereka berdua benar-benar sudah sangat dekat walaupun baru saling mengenal. Sepertinya menyenangkan kalau aku menggodanya sedikit"
"Oh iya...nona...Jimin ?"
Sontak Jimin kembali menoleh pada Jaemin. "Ah tidak usah sungkan begitu. Panggil aku Jimin saja"
"Ah baiklah. Ngomong-ngomong, kau sudah punya kekasih ?"
Mendengar itu, Jeno langsung menoleh pada Jaemin dan menatapnya dengan tajam.
"Ah...tidak, aku tidak punya kekasih"
"Benarkah ? Sayang sekali. Aku kira kau sudah punya kekasih"
Jimin hanya tersenyum dengan canggung. Dia benar-benar bingung kenapa Jaemin tiba-tiba bertanya seperti itu yang malah membuat keadaan menjadi canggung.
"Kebetulan sekali, Jeno juga tidak punya pacar. Mungkin kau punya sedikit keinginan untuk berkencan dengannya ?"
Tatapan Jeno pada Jaemin pun semakin tajam. "Yaishhh!!! Lee Jaemin!!" Gumamnya.
Dalam hati Jaemin tertawa melihat Jeno marah dan Jimin yang terlihat salah tingkah.
Ia pun kembali menghadap ke depan dan membiarkan keadaan di antara dua orang itu terasa canggung. "Ternyata menyenangkan juga ya menggoda saudara sendiri" pikirnya.
•••
"YAK!!! LEE JAEMIN!!"
Jaemin tertawa dan lari begitu saja menuju apartemennya. Tak peduli pada Jeno yang pasti akan mengomel di apartemen nanti.
Tapi langkahnya langsung terhenti saat melihat ayahnya yang sedang bertelepon di depan gedung apartemen. Sepertinya dia juga baru pulang bekerja.
Jaemin pun kembali melanjutkan langkahnya dan tak mau peduli, tapi--
"Jaemin-a"
Jaemin memejamkan matanya beberapa saat dan menghela nafas, kemudian berbalik dan menghadap sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brotherhood
FanfictionKehidupan tidaklah indah seperti yang ada di dalam dongeng. Kehidupan yang kejam kerap kali dirasakan oleh berbagai orang. Seperti halnya yang di alami oleh ke-empat bersaudara itu karena sudah harus hidup mandiri sejak usia mereka baru saja akan me...