JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌
•••
Kini Jaemin sedang bersantai di kamarnya dengan duduk di atas ranjang sembari menyandarkan punggungnya. Sebelum tidur, dia ingin memainkan ponselnya terlebih dulu.Ting!
Dahi Jaemin mengernyit saat ada pesan masuk dari nomor tak di kenal.
'Hai
Selamat malam, Jaemin oppa'Dan Jaemin pun langsung membalasnya.
'Maaf, ini siapa ?'
'Ini aku, Minjeong'
"Ahh, ternyata dia" lalu Jaemin pun segera menyimpan nomor itu dengan nama 'Kim Minjeong'.
'Baiklah. Ada apa ?'
'Tidak ada, aku hanya ingin mencoba mengirim pesan saja'
'Oh begitu. Ini sudah malam, bukan ? Sebaiknya kau tidur'
'Iya, aku memang akan tidur kok.
Selamat malam oppa'Jaemin tersenyum membaca pesan itu.
'Selamat malam juga, Minjeong-a'
Setelah pesan itu ia kirimkan, tak ada balasan lagi. Tetapi Jaemin sama sekali tidak berhenti tersenyum sembari menatap layar ponselnya yang menunjukkan percakapan pesan mereka.
Ceklek
Jaemin kembali tersadar saat pintu kamar di buka oleh Jisung. Dia segera memasang wajah datarnya lagi.
"Hyung sedang apa ?" Tanya Jisung.
Jaemin menggeleng. "Aku hanya memainkan ponselku saja"
Karena ini sudah malam dan waktunya tidur, Jisung pun segera ke ranjang dan hendak tidur. Tetapi Jaemin mengingat sesuatu.
"Oh iya, tadi siang kenapa menelepon ku ?" Tanya Jaemin.
"Em..tidak tau, aku lupa"
"Lupa ? Yang benar saja ? Lalu kenapa teleponnya tiba-tiba terputus ?"
"Ah itu...tadi ponsel ku tiba-tiba terjatuh"
"Tiba-tiba terjatuh bagaimana ? Memangnya kau tidak memegangnya dengan benar, hah ?"
Jisung meringis. Dia harus bagaimana ? Dia tidak bisa jujur karena tidak mau membuat hyung nya itu merasa khawatir. "Iya, aku memang ceroboh"
Jaemin menghela nafas. "Lain kali hati-hati"
Jisung mengangguk. "Iya"
"Sudah malam. Ayo cepat tidur"
Jisung mengangguk lagi. "Selamat malam, hyung"
"Selamat malam juga"
•••
Hari pun terus berlalu.
Ini sudah malam, dan ke empat bersaudara itu sedang makan malam bersama di rumah.
"Oh iya, besok lusa aku akan pergi mengunjungi rumah atasan ku" ujar Jeno.
"Dalam acara apa ?" Tanya Renjun.
"Katanya dia hanya ingin mengadakan makan bersama"
"Atasan mu siapa ? Bos mu ?"
Jeno menggeleng. "Kepala divisi bagian aku bekerja"
"Oh, aku kira itu akan menjadi acara perusahaan mu" ucap Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brotherhood
FanfictionKehidupan tidaklah indah seperti yang ada di dalam dongeng. Kehidupan yang kejam kerap kali dirasakan oleh berbagai orang. Seperti halnya yang di alami oleh ke-empat bersaudara itu karena sudah harus hidup mandiri sejak usia mereka baru saja akan me...