18

881 78 3
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

•••

Saat ini Jisung dan Haechan sudah berada di gedung apartemen tempat Haechan tinggal bersama ayahnya.

Tiba-tiba Jisung merasa sangat gugup.

"Kau kenapa ? Ayo!" Haechan langsung menarik pergelangan tangan Jisung dan membawanya ke depan pintu apartemennya.

Tanpa perlu menekan bel, Haechan langsung masuk ke dalam apartemen sembari memegang pergelangan tangan Jisung.

"Ayah! Cepat kemari! Ada yang ingin bertemu dengan ayah!" Kata Haechan dari ruang tengah.

Jisung semakin tidak tenang dan malah semakin tegang. Terlebih saat muncul sesosok pria paruh baya dari dalam.

"Ada apa, Haechan-a ? Siapa yang ingin bertemu ?"

Sosok itu, benar-benar membuat Jisung terkejut.

Pria itu...benar-benar ayahnya.

"Ini, dia junior ku di kampus. Katanya ingin bertemu dengan ayah"

"Benarkah ?" Pria itu pun memperhatikan Jisung yang masih terlihat tegang.

"Kau kenapa, nak ?"

"Hey, kau kenapa ?" Tanya Haechan pada Jisung. "Tidak usah takut, ayah ku baik kok"

"Sebenarnya ada apa ?" Tanya ayah pada Haechan.

"Begini ayah, katanya dia tidak punya ayah. Jadi aku membawanya kemari agar dia bisa bertemu dengan ayah. Setidaknya dia bisa bicara dengan ayah kan ? Ayah bisa jadi ayahnya juga kan ?"

Ayah tersenyum dan mendekati Jisung. "Tidak apa-apa, nak. Jika kau butuh seorang ayah, kau bisa mendatangi paman, ya ?"

"Ayah coba peluk dia" kata Haechan.

"Kemari" kata ayah dan langsung memeluk Jisung.

Jisung terpaku. Setelah sekian lama kini dia merasakan pelukan ayahnya lagi.

"Ayah..." Ucap Jisung dalam hati.

"Kau seperti anak baik dan terlihat polos" kata ayah.

"Dia memang seperti itu" jawab Haechan.

Ayah pun melepas pelukannya. "Nama mu siapa ?"

Sedangkan Jisung masih saja diam sejak tadi. Dia hanya menatap ayahnya.

"Nak, kau ini kenapa ?" Tanya ayah.

"Aku..aku..aku harus pergi" kata Jisung lalu melangkah keluar begitu saja.

"Hey! Kau ini kenapa sih ?" Tanya Haechan saat Jisung tiba-tiba pergi. Tetapi dia tidak mengejarnya.

"Dia kenapa ?" Tanya ayah.

BrotherhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang