12

977 77 3
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌
Btw, aku udah publish cerita baru lho
Main cast nya : Winter aespa, Jaemin, Doyoung, Haechan, Jaehyun.

Yok dibaca juga~

•••

Saat ini Jaemin sedang di beri waktu istirahat oleh paman Shin, jadi dia memutuskan untuk pergi ke taman kecil yang berada tak jauh dari tempatnya bekerja.

"Tidak apa-apa. Aku akan mengalah untuk mu"

Jaemin pun menundukkan kepalanya. "Apakah ini keputusan yang tepat ? Tapi...aku benar-benar menyukainya"

Semalam Jaemin tidur larut malam karena terus memikirkan hal itu.

Flashback on

"Ya, dan aku juga ingin pria yang berpendidikan. Aku ingin nanti pasangan ku bisa menuntun ku dengan baik"

Jaemin kembali mengingat perkataan Minjeong saat berada di sungai han siang tadi.

"Berpendidikan ya ? Itu artinya dia ingin pria yang pintar kan ? Apakah itu ada di dalam diri ku ?"

Lama Jaemin terdiam memikirkan itu.

"Tapi itu ada pada diri Jeno. Setidaknya dia sudah kuliah selama 3 tahun, dan pekerjaannya sekarang pun sangat layak karena dia bekerja di perusahaan yang cukup besar"

"Akhh!!" Jaemin mengacak-acak rambutnya sendiri. "Kenapa harus menjadi seperti ini sih keadaannya ?" Kenapa kami harus menyukai gadis yang sama ?"

"Apakah aku benar-benar harus mengalah ?"

Flashback off

Itulah yang dipikirkan oleh Jaemin semalam. Jadi dia berpikir bahwa lebih baik mengalah daripada bertarung dengan saudaranya sendiri.

Lagi-lagi Jaemin menghela nafas.

Setelah dirasa cukup, Jaemin memutuskan untuk kembali ke tempat kerjanya. Waktu yang diberikan oleh paman Shin untuk istirahat juga sudah hampir habis.

Jaemin pun bangkit dan segera melangkah menuju tempat kerjanya.

Dan di sana dia tidak sengaja berpapasan dengan Minjeong yang sedang bersama temannya.

"Jaemin oppa, selamat siang"

Jaemin hanya sedikit membungkukkan tubuhnya. "Selamat siang" kemudian dia langsung melanjutkan langkahnya lagi.

Sedangkan Minjeong menatap bingung kepergian Jaemin.

Ya, karena dirinya ingin mengalah, maka Jaemin berusaha untuk tidak terlalu dekat dengan Minjeong. Lagipula bukankah dia harus segera melupakan gadis itu ?

•••

Hari sudah menjelang malam. Dan Renjun, Jeno serta Jisung sudah pulang ke rumah.

"Kalian ingin makan apa ? Biar aku buatkan" kata Renjun.

"Terserah hyung saja. Kami akan makan apapun" jawab Jisung.

"Kalian ini selalu saja seperti itu"

"Kami kan menyukai semua masakan mu" kata Jeno.

Dan Renjun pun mulai fokus memasak untuk makan malam mereka. "Jeno-ya, cepat kemari dan bantu aku"

"Iya" jawab Jeno dan ia segera pergi ke dapur. Sedangkan Jisung sibuk menonton televisi.

Tanpa perlu waktu lama, makanan pun sudah selesai dibuat. Lalu mereka segera menyajikannya.

BrotherhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang