Cie Bonon

2.2K 274 57
                                    

Bonon udah siap diboncengan dengan helm bogo pororonya. Tapi kembarannya yang bawa motor masih diem di tempat dan belum ngejalanin motornya.

"Boo, jalan buru! Panas nih."

Boo nepuk paha Bonon kuat dan berkali-kali, "Noh gebetan lo." Tangan Boo terarah pada seoarang gadis yang mengenakan kemeja hijau langit berjalan mendekati mereka.

"Ya ayok buruan jalan! Sebelum dia sampe sini heh!" Bonon makin panik dong. Soalnya dia udah ngeghosting kakel itu dari jaman kelas 1 SMA.

"Samperin gih, gue tunggu disini. Lo nyatain perasaan lo yang sebener-benernya dan kasih kejelasan ke dia. Kalo lo gak suka, jangan digantungin anak orang, Non." Boo kayanya lagi berperan sebagai Abang yang bijak.

"Kalo dia nampar gue gimana?"

"Bagus. Lo cocok ditampol kok."

"Boo!"

Karena sumbu pendek, Boo ngadep ke belakang dan dorong badan kembarannya, "Samperin anying!"

Bonon jalan pelan kearah perempuanyan yang tadi nungguin dia dengan senyum yang gak luntur dari wajahnya. Anak Papi yang rada bule itu ngerasa canggung sendiri karena rasa bersalah yang dibuatnya sendiri. Padahal si kakel mah santuy-santuy aja.

"Ehm, hai, Kak!"

"Hai, Ver! Udah mau pulang ya?" ah walau baru 2 bulan, ternyata suara si kakel memang ngangenin.

Bonon menggeleng, "Enggak."

Trus diem. Bonon bingung mau mulai ngomongnya gimana. Kan aneh ya kalo langsung bilang suka.

"Eum, Kak Arin,"

"Ya?"

"Akusukasamakakak."

Kening gadis yang dipanggil Arin tadi berkerut, "Gimana, Non?" dia denger sih, tapi kan mau mastiin lagi.

Ditempat lain Boo udah paham banget sama sifat kembarannya itu. Boo ngambil foto Bonon sama Arin yang lagi duduk berhadapan dan dikirim ke Papi dengan caption,

Anak Papi goblok.

Sementara Bonon mati-matian ngatur suaranya biar gak kedengeran bergetar, "Aku suka, Kak Arin. Ehem, aku tau ini telat banget, apalagi Kak Arin kuliahnya gak di Kota ini lagi. Tapi aku sama Kak Arin bisa kan jadi kita?"


---


Uji udah rapi dengan baju kaos berkarakter avengers hadiah dari Koh Hao. Koh Hao ngasih hadiah karena Uji udah boleh pulang dari rumah sakit hari ini.

Abah sama Abang-abang lagi nyusun perlengkapan Uji selama dirumah sakit dan Ujinya sendiri cuman ngeliatin dari tempat tidur.

Mas Nonu ngangkat satu tas reuseable besar, "Baju Abah udah disini kan, Bah?"

"Udah. Udah semua kok, yuk pulang. Adek mau jalan sendiri atau Abah gendong?"

"Jalan sendiri, Bah."

Abah ngangguk dan ngasih tas di tangan kanannya ke Bang Oci. Tangan kanan Abah terulur buat nurunin Uji dari tempat tidur, "Sini turun, pegang tangan Abah."

Kelimanya berjalan meninggalkan ruang perawatan yang ditinggali Uji selama dua minggu ini. Tangan Abah gak lepas megangin bahu Uji takut-takut di Adek tiba-tiba lemas dan jatuh.

Tiga menit setelah menjauh dari kamar Uji, Abah sama anak-anaknya kompak berhenti ngeliat perempuan yang keluar dari salah satu kamar dengan perban yang membungkus kepala dan tangan yang menjalankan kursi rodanya sendiri.

SeCaratttTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang