Masih Lea-Boo-Run

1.7K 254 55
                                    

Para buk-ibuk dan bapack-bapack lagi triple date sambil kulineran bareng dua bocil gemay juga sih. Eh tapi Abah sama Tante Uyun apa bisa dibilang date? Soalnya kan...

Kalau yang tua-tua milih jalan-jalan, abang-abang yang berjiwa muda milih snorkleing di laut. Dan Boo dari tadi gak berhenti ketawa liat Mas Nonu yang ternyata gak bisa berenang bahkan hampir berenang gaya batu alias kelelep.

"Ya ampun, Mas! Bener ya, gak ada manusia yang sempurna. Gue kira lo udah bisa semua, berenang aja kaya kucing kelelep lo!"

"Tau tuh, padahal yang gegayaan ngajakin snorkeling dia." Tambah Bang Oci.

"Tuh kan! Gue bilang juga apa, dari pada Mas Nonu gak ikutan snorkeling kita nonton konser aja."

"Artis yang mau lo liat itu tetangga kita, Dik. Buset dah." Kesel Kak Jun. Dia mau niat main air dengan hikmat keganggu sama orang-orang yang adu mulut ini. Belum lagi dia harus jaga kembarannya yang sekarang mirip kucing masuk air.

Kenapa gak Bang Oci yang jaga Mas Nonu? Noh, anaknya udah jauh dari darat. Cepet banget perasaan, kayanya dia siluman hiu deh.

Abang-abang yang lain pada lanjut main air, nyisain Bonon, Kak Jun sama Mas Nonu di pinggir pantai.

"Lo kaga ikut yang lain, Non?"

Bonon ngegeleng, "Capek, Kak. Gue mau balik ke villa nih, ada mau nitip?"

"Bawa makanan sama minuman aja deh, Non. Mereka pada kelaparan abis main air nanti."

"Oke, gue ke villa dulu ya, Kak, Mas."

Kak Jun ngangguk. Mas Nonu diem aja rebahan di paha Kak Jun. Kak Jun pura-pura mainin hp sambil ngangkat lengannya diatas muka Mas Nonu biar mata Mas Nonu gak silau kena cahaya matahari.

"Nu, lo masih idup kan?"

"Masih. Lo kalo mau main sama yang lain, main aja, Kak. Gue gapapa disini."

"Dih siapa yang mau jagain lo. Gue juga udah capek main air."

Mas Nonu senyum aja. Dia tau kok kembarannya yang ini lagi alesan. Mas Nonu bangkit dari paha Kak Jun dan langsung berdiri.

"Mau kemana lo?"

"Ganti baju." Mas Nonu jalan kearah villa dan Kak Jun bener-bener ngeliatin Mas Nonu dari tempat dia duduk. Setelah Mas Nonu masuk ke dalam villa, baru Kak Jun nyebur lagi ke laut.

Bapack-bapack dan buk-ibuk serta adek-adek lagi kulineran yang jauh banget dari villa. Dengan mobil yang Abah sewa, Ayah ngendarain mobil ke daerah Praya. Ibun awalnya ragu mereka bakal selamat sampai tujuan tapi ternyara suaminya itu lihai juga.

"Enak mi-nya, Ji?"

Uji ngangguk. Dua jempolnya diacungkan ke atas, "Top! Nanti bawa buat abang-abang ya, Om."

"Iyaa."

"Bawa buat Wony boleh, Om?"

Satu meja sontak ngeliat ke Ican. "Ican mau bawa buat Wony?" tanya Uji dengan mulut yang belepotan.

"Iyaa, kan ini enak. Emang Uji gak mau bawain buat Aira?"

Uji ngeliat ke Ayah, "Boleh, Om?"

"Bukan gak boleh, tapi kan kalo dibawa ke rumah ini makananya keburu basi, Ji, Can. Emang Aira sama Wony mau makan yang basi?"

"Aira mau kok, Om! Aira tuh semua yang dikasih Uji pasti mau!" ini Ican yang membara nyeritain tentang Aira.

"Mana ada gitu! Ican nih, ngarang aja." Mulut Uji maju karena gak terima sama apa yang dibilang Ican. Mulut yang maju itu diusap pelan sama Tante Uyun buat ngilangin cemongnya.

SeCaratttTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang