Chapter Kasih Sayang

1.5K 231 92
                                    

"Ibuuuunnn!"

"Ibun gak ada disini, kan tadi bareng Wawa. Ngapain nyari ke kamar Koh Hao?"

"Gak ada ya, Koh?"

"Kamu liat ada, Wa?"

"Gak ada." Perempuan kecil yang baru pulang dari TK itu duduk disamping Koh Hao yang sedang mengerjakan sesuatu dilaptopnya.

"Koh,"

"Hm?"

"Koh,"

"Hmm?"

"Koooooooh."

"Kenapa sih?"

"Makanya jawabnya itu jangan hm hm doang. Harusnya gini, 'Kenapa Wawa yang cantik adik kesayangan Koh Hao?' kalo hm hm doang Wawa tidak mengerti."

Koh Hao menatap adik kecilnya, "Kenapa Wawa yang cantik yang manis adik kesayangan Koh Hao yang embul? Wawa mau apa?" Koh Hao nyium pipi kanan Wawa yang kaya sekuwisi.

Wawa ketawa dan membisikkan sesuatu ditelinga Koh Hao, "Telfon Umumu boleh gak, Koh?"

"Lah, Koh Hao baru aja nelfon Mas Nu tadi bareng Abah sama Umumu juga. Nih, baru aja sebelum kamu masuk."

Wawa memukul lengan Abangnya, "Kenapa gak panggil Wawa? Koh Hao nih, Wawa sudah rindu sekali sama Abah dan Umumu dan Mas Nu dan Ajun dan Aji. Tapi tidak dengan Bang Maung."

Koh Hao ketawa denger cara adeknya ngomong, "Padahal Bang Maung sering tanyain Wawa sama Nana loh."

"Mungkin Bang Maung kangen, Koh. Tapi Wawa tidak." Wawa turun dari kasur Koh Hao dan bilang, "Nanti kalo telfon Abah sama Umumu lagi bilang Wawa ya, Koh? Wawa nih sudah rinduuuu sekali dengan Abah." Kata Wawa sambil menyilangkan tangannya didepan dada.

"Iya, nanti Koh Hao bilang." Kata Koh Hao tapi disambung lagi, "Kalo inget."

"IH KANN!"

"Eh, Waa, sini duluuu," Koh Hao narik tangan Wawa yang udah mau jalan ninggalin kamar Koh Hao, "Kamu gak nanyain Papi sama Mimi?"

"Tadi Wawa sama Abang sama Ibun dibawah video call sama Mimi sama Bang Ican sama Bang Boo."

"Lah terus tadi kenapa nanya Ibun disini? Berarti kamu baru ketemu Ibun dong?"

Wawa ngangguk, "Iya, Wawa kan cuma mau buat Koh Hao kesel aja."




---





Mas Gyu pulang ke rumah udah larut malam. Biasanya Ibun nungguin anaknya ini pulang tapi tadi Mas Gyu bilang dia gak bakal pulang kalo Ibun nungguin. Mas Gyu kasian sama Ibun yag udah kerja seharian tapi harus nungguin dia sampai larut malam.

Waktu masuk ke dalam kamar, Mas Gyu langsung duduk dikasur dan ngeliat ke foto keluargnya yang tergantung dikamar. Foto tiga bulan lalu waktu Mas Gyu wisuda.

Ya, setahun lebih menunda untuk kuliah, akhirnya Mas Gyu memilih masuk dijurusan yang sama kawa Bonon dulu—manajemen. Alasannya karena omongan bapaknya.

Jadi sebelum Mas Gyu kuliah, Ayah ngomong gini ke Mas Gyu, "Gyu, Ayah bosen kerja mulu. Kamu gih yang kerja."

Mas Gyu yang saat itu masih menjadi driver dan sering dapet panggilan untuk jadi model atau membintangi beberapa iklan ditelevisi dibuat heran, "Gyu kan kerja juga, Yah."

"Iya, tapi Ayah bosen ke kantor mulu. Enakan rebahan sambil gangguin Ibun. Kamu aja gih yang ke kantor."

Mas Gyu akhirnya nurut. Dia sendiri paham kalo Ayahnya memang udah jenuh sama pekerjaannya. Ditambah waktu itu bahkan sampai saat ini hubungan Ayah dan kedua temannya sedang tidak baik.

SeCaratttTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang