Yoi

1.5K 235 55
                                    

Dikamar perawatan Ibun udah rame. Ada bapak-bapak yang lagi ngobrol disofa. Mimi sama Tante Uyun ada didekat Ibun. Ican, Uji sama Boo lagi didepan pintu ngeliatin kegilaan abang-abang lain yang main petak umpet. Untung aja si Ayah jadi booking satu lantai.

"Ya ampun, gumusnyaa!" Mimi gak bisa nahan gemes liat bayi yang sekaranga ada digendongan Ibun. "Kak, aku boleh gendong?"

Ibun ketawa dan ngangguk. "Boleh dong, Onty."

Tante Uyun yang lagi gendong bocil #2 senyum. "Aku bawa pulang boleh gak sih. Gemes banget!"

Uji, Boo sama Ican masuk ke dalam ruangan. Tujuan Ican sama Uji untuk ngeliat adik-adik mereka. Sedangkan Boo, anak sulung Papi itu penasaran dengan rasa kue yang mereka beli sebagai oleh-oleh tadi. Dia yang beli, dia juga yang makan duluan.

Uji deketin Boo yang lagi asik nyemilin makanan. "Baboo,"

"Oit,"

"Ih jawabnya mana boleh gitu! Harusnya, 'Iya, Uji?'. Onty, liat nih, Baboonya gak sopan sama adek."

Boo mendecak kesal dan ngelembutin suaranya. "Iya, Uji? Uji mau apa tadi?"

Uji senyum. "Uji mau naik ke tempat tidurnya Bude. Tolong gendong Uji dong."

"Ican juga!"

Boo ngegendoong adeknya satu per satu ke samping Ibun. "Duduk aja, jangan ngerusuhin Bude."

"Bude, Bude gapapa?"

Ibun ngelus kepala Uji sama Ican. "Gapapa. Bang Uji sama Bang Ican udah kenalan belum sama adeknya?"

"Belum! Adeknya kembar ya, Bude?"

"Iya, sama kaya Mas Gyu sama Koh Hao."

Ayah pindah dari sofa jadi ke deket Boo. Ikut makan kue yang dipotong keponakannya itu. Boo narik ujung baju si Ayah. "Om, nama adeknya siapa?"

"Kepo."

Ibun ngeliat suaminya sinis. "Boo nanya bagus-bagus loh, Kak. Boo, tolong cubitin Om kamu, tangan Bude gak sampe."

Bukannya nyubit, Boo justru nyekik si Ayah :)

"Nama adeknya beneran kepo, Bude?" tanya Ican polos.

Ibun cepat-cepat menggeleng. "Yang digendong Mimi namanya Adik Zahwa. Say hi to Zahwa!"

"Halo, Adek Zahwa!" disuruh bilang hai kok malah halo.

"Yang digendong Tante Uyun na-"

"Namanya Adek Hana, say konnichiwa to adek Hana!" ini bapaknya Hana.

"Adek Hana!" riang gembira banget nyapa Adek Hananya.

Ican sama Uji terlihat berpikir keras. Ican menunjuk kearah Mami. "Kalo gitu, yang itu namanya Adek Wawa!"

"Yang ini Adek Nana!"

Boo ngerangkul Ayah Han. "Gimana, Om?"

"Gimana apanya?"

"Capek gak? Udah susah cari nama sampe ke Jepang sama ke Arab, malah di ubah jadi Indonesia banget?"

Diluar, Abang-abang ngerencanain mau main di mall deket sini. Tapi sebagai Abang yang baik, Bang Dika gak tega ninggalin dua bocil gemay + Boo walau tau nanti bakal kerepotan karena bawa Ican-Uji. Bang Dika ngintip ke ruangan Ibun dan ngajak adik-adiknya sekalian pamitan sama yang tua-tua disana.

"Gak kerepotan, Bang, bawa adek-adeknya?" tanya Mimi

Bang Dika menggeleng. "Ada Mas Nonu, Onty."

Abah jalan kearah pintu dan ngasih kartu warna hitam yang dikeluarkan dari dompet ke Bang Dika. "Bawa jajan abang-abang sama adeknya ya."

SeCaratttTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang