"𝐃𝐢𝐚 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐤𝐮. 𝐓𝐞𝐫𝐠𝐨𝐫𝐞𝐬 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐦𝐚𝐭𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧."
SUDAH TERBIT DI @PENERBITKEJORA_
🛡 ADELARD CLAN | 1 🛡
🚫PLAGIAT = KU SANTET🚫
(Jangan lupa vote, komen, dan follow!)
🚫BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEP...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tak bisa menunggu lebih lama lagi," geram Joven.
"Jangan, Kak! Tahan emosimu!" cegah Aaron.
"Apa menurutmu, wajah ini terlihat bisa menahan emosi lagi, huh?" Joven memang terlihat sangat marah. Tampak dari rahangnya yang tampak bergetar saking kerasnya ia menahan amarah yang telah memuncak.
Aaron hanya bisa menunduk. Ia tahu saat ini Joven pasti sedang menahan rasa perih dalam hatinya karena Stefanie yang memilih pergi.
"Kak, kau tentu tak melupakan rencana kita bukan?"
Joven terdiam. Ya, ini memang rencananya. Bagaimana sejarahnya Joven dan Aaron kalah melawan Bastian? Tidak, itu hanya sekedar akal-akalan belaka.
Rencana menyerahkan diri juga Adelard ke tangan Bastian hanya untuk menjadi pancingan saja. Maksud rencana tersebut adalah membuat Bastian terlena dan memberikan waktu bagi SkyLard mendapat bantuan dari Evil Eye, pasukan mafia keluarga Emilio, keluarga Alexi.
Joven tahu, Evil Eye akan sangat membantu dalam penyerangan terhadap Galamond. Namun, sampai sekarang Alexi belum juga datang.
"Kalian sedang membicarakan apa para pelayanku?" celetuk Bastian yang tiba-tiba mencengkram dagu Joven. Kuku-kuku tajamnya begitu tajam menusuk di dagu Joven.
"Pelayan?" beo Joven dengan nada merendahkan.
"Sekarang kalian pelayanku, bodoh! Huh!"
Sungguh brengsek! Ingin sekali Joven patahkan tangan kotornya itu.
Tangan Bastian kini merogoh saku jasnya. Mengambil segepok dollar lalu dengan kasar menamparkannya ke pipi Joven dan Aaron.
"Lihatlah, sekarang kalian miskin. Hanya pelayan tak berguna," hina Divana.
Bastian tergelak dan melempar ke atas uang yang tadi ia gunakan untuk menginjak-injak harga diri Joven dan Aaron hingga terbang ke setiap sudut. "SELURUH ADELARD KINI MENJADI MILIKKU!!"
Seluruh Galamond bersorak-sorai, mengangkat semua gelas beer yang mereka bawa di tangan mereka.
Joven tersenyum sinis. "Angkatlah gelasmu tinggi-tinggi, hamburkan lah uang hasil curian itu semaumu. Lakukanlah semua yang kau mau untuk menyambut detik-detik kematianmu."
plak!
"Jaga bicaramu anak haram!" Satu tamparan keras dari Divana kini dirasakan Joven pada pipi kanannya.
"Pfft...Ahahah!" Aaron dan Joven tergelak hingga merasa sakit pada pipi mereka.
"Hey, siapa yang anak haram? Kakakku atau anakmu? Kau kan.."
"... wanita pemuas," ejek Aaron dengan suara semakin mengecil pada kata 'wanita pemuas'.
Divana merasakan panas pada telinganya. Selain ejekan dari Aaron, sekarang ia juga harus menanggung malu di depan SkyLard yang juga terbahak-bahak masih dalam posisi bersimpuh di belakang Joven dan Aaron.