"𝐃𝐢𝐚 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐤𝐮. 𝐓𝐞𝐫𝐠𝐨𝐫𝐞𝐬 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐦𝐚𝐭𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧."
SUDAH TERBIT DI @PENERBITKEJORA_
🛡 ADELARD CLAN | 1 🛡
🚫PLAGIAT = KU SANTET🚫
(Jangan lupa vote, komen, dan follow!)
🚫BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEP...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bugh!
Bodyguard penjaga mansion Adelard satu per satu telah dilumpuhkan. Kini mereka dalam keadaan tidak sadarkan diri dan membiarkan musuh mengambil alih.
Langit yang semakin menggelap dilatar belakangi tebaran bintang menemani malam yang sunyi dan tenang di mansion Adelard.
Lampu sudah dipadamkan, semua sudah tenang dalam tidur mereka. Cadee dan Bastian terkikik puas dengan hal itu. Akhirnya penyerangan mereka malam ini akan berhasil mengingat pasti Adelard dan SkyLard pasti dalam keadaan lengah.
"Hari ini mereka akan lenyap bersama mimpi terakhir mereka." Bisik Cadee bangga.
jeglek..
Cadee, Bastian , dan semua pasukan yang mereka bawa terkejut bukan main ketika lampu tiba-tiba dinyalakan dan semua pasukan SkyLard telah berada didepan mereka, bersiap dengan senjata menodong ke arah mereka.
"Hello, you bastard." Aaron menyapa kedatangan lawan bodoh yang berusaha melenyapkan mereka diam-diam itu.
Bastian berdesis geram. Sekali lagi rencananya gagal.
"Cadee, bodohnya kau menerima kerjasama dari Bastian yang kau tahu pasti akan kalah. Oh aku tahu. Kau dan Bastian sama-sama pengecut, siapa tahu jika kalian digabungkan-"
Ucapan Aaron dipotong oleh Cadee dengan cepat.
"Kami akan menang."
Aaron tersenyum merendahkan. "Benarkah? Bukannya semakin menjadi-jadi? Karena kalian ini ibarat sampah bertemu sampah."
"SIALAN!!" Bastian memekik tak terima.
Bastian langsung menodongkan pistolnya ke arah Aaron, sedangkan sangat sasaran justru terlihat santai memasukkan tangannya ke saku celana yang ia gunakan.
"Ck! Ayolah, meskipun kau telah tahu bagaimana endingnya, kau masih saja ingin mengelak?"
Aaron benar, walau Bastian pasti tahu pada akhirnya ia akan selalu gagal dan kalah, ia bukannya bertobat tapi justru semakin mengelak dari kenyataan.
"Hentikan ocehan mu! Mana boss pecundang mu itu? Apa dia frustasi dengan kematian gadisnya?"
Aaron tergelak. "Hmm, jadi kau kemari karena menganggapnya frustasi kehilangan gadisnya?"
"Baiklah, lihatlah ke belakangmu!"
Cadee dan Bastian menoleh ke belakang dan mendapati Joven sudah berdiri menyandarkan di pilar mansion dengan kedua tangan menyilang di depan dada. Ia tersenyum smirk menatap Cadee dan Bastian secara bergantian.
Joven mengambil sesuatu dari belakang tubuhnya. Sebuah pistol. Ia memainkan pistol itu di tangannya memberi isyarat untuk memulai pertarungan.
"Serang!" Titah Cadee pada anak buahnya dan anak buah Bastian, Galamond.