"𝐃𝐢𝐚 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐤𝐮. 𝐓𝐞𝐫𝐠𝐨𝐫𝐞𝐬 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐦𝐚𝐭𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧."
SUDAH TERBIT DI @PENERBITKEJORA_
🛡 ADELARD CLAN | 1 🛡
🚫PLAGIAT = KU SANTET🚫
(Jangan lupa vote, komen, dan follow!)
🚫BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEP...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiga hari berlalu.
Waktu berputar begitu cepat, tak terasa sudah hampir satu minggu Stefanie tinggal bersama Joven. Padahal setelah teman-temannya dipulangkan ke Indonesia beberapa hari yang lalu, ia sudah memikirkan banyak cara untuk melarikan diri.
Namun, semua itu ternyata tak pernah ia lakukan. Karena saat ini, Stefanie berada dalam fase nyaman. Perlakuan Joven telah membuatnya hanyut dalam sungai cinta.
Memang masih banyak hal yang perlu Stefanie ketahui tentang tunangannya itu. Tapi tentu Stefanie tak akan frontal bertanya tentang kehidupan orang lain.
Tok.. Tok..
"Joven, kau sudah tidur?" tanya Stefanie dari balik pintu.
Suara mungil Stefanie membuat mata Joven teralihkan dari laptop dan berkas-berkas di hadapannya.
"Come in, babe. Kau bisa membuka pintunya," ujar Joven.
"Open the door!"
"Joven, kau belum tidur?"
"Kau sendiri kenapa belum tidur?"
"Mmm, aku ingin es krim coklat. Boleh ya?" rengek Stefanie.
Joven hanya memandang wajah imut Stefanie yang sedang merengek ingin es krim. Joven mengambil benda pipih di sofa samping tempat duduknya dan menelfon seseorang.
Joven, ish, kenapa dia mengabaikan ku? batin Stefanie.
Joven kini kembali mengutak- atik ponselnya dan berdalih mengirim pesan pada adiknya.
Aaron
|Urus berkas-berkas balik nama yang aku kirim padamu.
|FILE
Apa yang kau beli?|
|Es Krim
Oke beres|
"Jovennn, mau es krim," rengek Stefanie.
"Besok ya. Aku harus mengurus berkasnya dulu," ujar Joven.
"Sejak kapan beli es krim pakai berkas?"
"Aku harus balik nama menjadi milikmu dulu, babe. Baru kau bisa ambil es krim nya," jelas Joven.
"Balik nama? Tunggu.. Kau tidak.. Apa yang kau beli?" tanya Stefanie ragu.