Stefanie merasa bosan dalam pesta. Yang ada dalam kegiatan para mafia ini hanya bersulang dan mengobrol tentang bisnis. Jika Joven kini tengah berbincang dengan para tamu tentang perkembangan-perkembangan dunia mafia mereka, Stefanie kini sudah berjalan-jalan entah kemana.
Ia menyusuri tiap lorong di sana sendirian, beruntungnya tiap lorong pasti selalu di isi dengan bodyguard dan juga cahaya yang sangat terang. Joven tak ingin mengulangi kesalahannya di masa lalu saat Stefanie pertama kali datang ke mansionnya dan harus merasa takut kala lampu kamarnya mati.
Stefanie melangkahkan kakinya sambil menoleh ke kanan kiri. Matanya sungguh di manjakan dengan interior mansion The Alesya ini. Mewah tapi terkesan elegan dengan warna gold yang mendominasi. Dress yang digunakan Stefanie juga membantu dirinya untuk tidak mendapat kesulitan dalam berjalan karena panjangnya yang hanya sebatas lutut.
Stefanie kini sudah berada di ujung, saat dirinya hendak berbalik, dari belakang vas yang besar ia bisa mendengar suara aneh. Stefanie perlahan mendekati asal suara itu. Ia berjongkok dan menggeser vas besar yang menghalangi pandangannya itu.
"Cila?"
"Ih, bayinya udah keluar.." girang Stefanie.
Bagaimana gadis itu tidak berseru kesenangan saat impiannya untuk mempunyai anak kucing terkabul. Stefanie mulai menghitung jumlah bayi kucing itu.
"Satu.. Dua.. Tiga.. Empat!"
"Yeyy! Aku punya lima kucing sekarang."
Cila membiarkan tuannya itu menyentuh anak-anaknya yang masih sedikit basah. Mungkin ia sudah percaya pada Stefanie. "Jangan pindah ke mana-mana ya! Aku mau bilang Joven," titahnya pada Cila.
Stefanie segera bangkit dan berlari kembali ke ruangan utama untuk memberi tahu Joven tentang bayi-bayi kucing itu.
"Joven?" panggil Stefanie.
Joven yang awalnya sedang berbicara itu akhirnya menoleh dan mendapati gadisnya tersenyum sumringah. "Kenapa, babe?"
"Cila punya anak empat.." cicit Stefanie.
Matanya yang berbinar itu membuat Joven sangat gemas hingga refleks mengecup pipi Stefanie di hadapan para tamu. Mata Stefanie membulat, pipinya memerah, ia sangat malu saat ini.
Para tamu Joven saling berpandangan dan berbisik satu sama lain.
"Sepertinya kau berhasil membuat banyak perubahan padanya Nyonya Adelard," ujar salah satu tamu perempuan di setujui banyak orang.
Joven tersenyum menatap Stefanie yang terlihat tersipu dengan ungkapan dari tamunya.
"Kau memilih gadis yang tepat sepertinya, temanku," ujar pria di sana sambil menepuk bahu Joven.
"Tentu, aku tak sengaja menangkap bidadari ini saat berkunjung ke bumi," ujar Joven.
Blush..
Stefanie menunduk malu sambil menggigit bibir bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELARD || mafia
Romance"𝐃𝐢𝐚 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐤𝐮. 𝐓𝐞𝐫𝐠𝐨𝐫𝐞𝐬 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐦𝐚𝐭𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧." SUDAH TERBIT DI @PENERBITKEJORA_ 🛡 ADELARD CLAN | 1 🛡 🚫PLAGIAT = KU SANTET🚫 (Jangan lupa vote, komen, dan follow!) 🚫BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEP...