9. Masalah ✅

173 25 0
                                    

Sebelum Baca jangan lupa tap bintang dulu ya!⚠

Happy reading🧚‍♀️

•••

Hari Minggu hari yang sangat dinanti. Dihari minggu ini Amora sedang bermain dengan kelinci pemberian Okky beberapa hari lalu.

"Gemoy banget sih!" Amora dari tadi terus tersenyum melihat kelinci-kelincinya yang gemuk berisi.

"Neng Mora ayok makan dulu," Bi ipah memanggil Amora untuk sarapan pagi.

"Iya Bi, Tapi aku mau mandi dulu." Amora pun bergegas kekamar mandi.

Vanya melihat Amora yang berjalan kelantai atas. Lalu ia pun menghampiri Bi ipah yang sedang menata sarapan pagi. "Bibi dipanggil tuh sama Mamah." Bi ipah pun menganguk setelah menyelesaikan pekerjaannya ia lalu pamit.

"Ini saatnya!" Batin Vanya tersenyum Devil. Ia pun mencari pisau tajam dari lemari ke lemari lainya. Akhirnya ia pun menemukanya.

Lalu ia pergi ketaman belakang untuk mencari Kelinci Amora. Setelah menemukanya tampa pikir panjang Vanya menusuk kedua kelinci itu dengan pisau tajam yang ia pegang.

"Hahaha... haha.. haha. Rasain!" Tawa Vanya pecah melihat kelinci Amora tergeletak tak berdaya.

"Lo ngapain?" Tanya Amora yang sedang berdiri dibelakang Vanya. Vanya yang terkejut melempar pisau yang ia pegang kesembarang tempat.

"Lo apa-apaan Vanya? Lo ngapain bunuh kelinci gue?" Dengan emosi Amora mencengkeram Bahu Vanya lalu Mendorongnya dengan kasar. Hingga membuat Vanya jatuh kelantai.

"Hiks.. Mamah, papah tolong!" Vanya menangis dengan suara yang cukup keras. Hingga Mamah dan Papahnya menghampiri keributan yang mereka buat.

"Ada apa Ini?" Tanya Beni.

"Amora dorong aku pah," jawab Vanya.

"Amora apa yang kamu lakuin?!"

"Harusnya papah tanya sama dia, apa yang dia lakuin? kenapa dia bunuh kelinci Amora?" Ucap Amora dengan suara yang keras.

Mereka yang berada disana terkejut. "Dasar Psikopat Gila." Desis Amora tajam lalu pergi meninggalkan taman.

***

Terlihat sekali Amora sangat bersedih atas kehilangan kelinci kesayanganya. Dari kemarin Amora sangat sedih. Hadiah pemberian seseorang yang harus ia jaga, dengan kejamnya malah dibunuh oleh kakak tirinya itu.

Amora saat ini sedang berada ditaman belakang sekolah sendirian. Menumpahkan semua tangisannya. Kenapa Vanya selalu menghancurkan kebahagianya. Sebab, hadiah kecil dari seseorang sangat beharga dan berarti baginya, walaupun Harganya tidak seberapa tapi harus bisa melihat dari perjuangan dan maknanya.

Amora terkesiap saat ada seseorang menepuk bahunya. Ia mendongak ternyata itu adalah Okky. "Kamu kenapa Mei?" Tanya Okky. Ia tahu kalau Amora ketempat ini berarti dia sedang mengalami masalah. Amora hanya menggelengkan kepalanya.

"Kalau ada masalah sini cerita sama aku, siapa tau aku bisa bantu kamu."

Amora makin banyak menumpahkan air matanya. "Ky... ke-kelinci aku.. di bu-bunuh Sama Vanya." Ucap Amora. bahunya bergetar naik turun dengan tak beraturan.

Okky terkejut bagaimana bisa Vanya membunuh Kelinci Amora. Okky pun memberi pengertian kepada Amora. "Gakpapa Mei, Kamu ikhlasin aja yah,"

"Tap.."

"Shttt... gakpapa. Mei, Gak semua hal yang kita inginkan bisa terus ada sama kita. Mau itu benda hidup atau pun benda mati. Akan ada masanya Yang kita miliki akan pergi. Dan ada yang sejenak singgah lalu pergi. Dan ada pula yang tetap setia memilih diam berdiri."

AMORA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang