Sudah satu bulan lamanya Amora dan Okky tinggal bersama diapartement. Okky sendiripun sudah menceritakan semuanya kepada orangtuanya. Kecewa? Sudah tentu, tapi orang tua Okky tidak bisa berbuat apa-apa sebab sudah terlanjur.
Orangtua Amora? Ya bisa dibilang Amora sebatang kara. Ia tidak mempedulikan lagi tentang orangtua angkatnya yang hanya memamfaatkan nya saja. Entah dimana mereka sekarang berada.
Tentang James dan Jeslyn? Orangtua Okky sudah turun tangan. Tampa sepengetahuan Amora. Ya orangtua Okky sudah membantu menghapus segala video di segala akses milik James dan Jeslyn.
Keadaan Jeslyn sekarang? Jeslyn kembali ke london atas perintah orangtuangya. Kecewa? Sudah tentu.
Sedangkan keadaan James? Ia dipenjara karena kasus narkoba.
Sangat sulit membuat Amora kembali seperti semula. Trauma dimasalalu membuat dirinya dihantui oleh rasa takut.
Setiap hari hanya menangis, melamun. Sampai Okky sendiripun bingung harus melakukan apa lagi.
"Mei jangan sedih terus,"
"Aku selalu keingat perlakuan mereka ky, aku punya salah apa sama mereka? Kok mereka jahat banget yah,"
"Udah yah jangan dipikirin lagi. Sekarang kita pokus sama masa depan kita,"
"Okky waktu itu kamu bilang, aku harus kuliah. Tapi aku tidak mau. Aku akan mengurus anak kita nanti, aku tidak mau jika anak-anakku kekurangan kasih sayang dari orangtuanya,"
"Kamu tahu kan, kita sudah satu bulan tinggal bersama. Aku sudah memikirkan ini semua dari jauh hari,"
"Apa yang kamu pikirkan?"
"Tidak mungkin kita tinggal satu atap tampa status yang jelas. Sebentar lagi kan ujian, setelah lulus nanti aku akan menikahimu."
"Okky, aku takut orangtua kamu tidak menerima kehadiranku,"
"Tidak. Justru mereka menunggu kamu datang kerumah orangtuaku. Hanya saja aku sedang menunggu kamu siap dengan semuanya."
"Asal kamu tahu, aku sudah merencanakan ini semua tampa sepengetahuan kamu. Tentang sekolah Kamu tidak perlu khawatir. Kalau kamu mau, nanti pas ujian kamu bisa pergi kesekolah karna aku sudah berbicara sama orangtua Andra Dan..." Okkypun menceritakan semuanya tentang James dan Jeslyn.
"Terimakasih buat semuanya Okky. Kamu sudah menolongku. Aku gak tahu dengan cara apa aku membalas semua kebaikanmu,"
"Tidak perlu, karna semua ini sudah menjadi tanggung jawabku."
***
Pagi sekali Amora sudah bangun dan berkutak didapur membuat sarapan untuk mereka berdua. Setelah selesai Amora bergegas untuk mandi karna dirasa tubuhnya banjir keringat.
Waktu sudah menunjukan pukul 05:50. Dan Amora pun membangunkan Okky yang masih tertidur dengan lelap. "Ky, bangun. Udah siang loh,"
"Hmmm.. iya bentar lagi,"
"Bangun. Kamu harus sekolah ini udah jam 7 loh,"
Okkypun langsung membuka matanya dan melihat jam. "Ishh.. pagi-pagi udah bohong," ujar Okky cemberut.
"Lagian siapa suruh dibangunin susah, dasar kebo," ledek Amora.
"Oh sekarang udah berani yah," ucap Okky sembari mengelitiki Amora.
"Berani lah, ayo buruan mandi habis itu langsung sarapan,"
"Iya siap bu bos."
***
Amora dan Okky kini sedang sarapan dimeja makan.
"Oh iya, nanti kamu jangan kemana-mana. Tungguin aku pulang,"
"Iyah siap. Kamu pulangnya jam berapa?"
"Kayaknya lebih cepat deh,"
Amora pun hanya manggut-manggut. Menatap Okky yang sedang fokus sarapan. Begitu gemas melihat anak satu ini. Amora merasa seperti sedang mengasuh anaknya yang sudah beranjak dewasa. Tapi ia sadar bahwa Okky adalah pacarnya yang kelakuannya seperti bocah.
"Aku jadi kangen sekolah, kangen Wulan, kangen Andra, kangen teman-teman. Mereka gimana kabarnya?"
"Kalau kamu mau, kamu bisa kok sekolah lagi,"
"Tapi aku belum siap ky, seperti yang kamu bilang. Nanti aku sekolahnya pas mau ujian aja,"
"Apapun keputusan kamu, aku bakalan dukung."
***
Baru beberapa jam Amora di tinggal Okky. Rasanya sepi banget. Amora sendiripun bingung harus melakukan apa. Dari nonton drakor, belajar semua sudah Amora lakukan.
Dan sekarang Amora malah merenung, memikirkan bagaimana hidupnya kedepannya.
"Vanya gimana yah kabarnya?"
Seketika Amora jadi merindukan Vanya. Meskipun dulu Amora tidak dekat dengan Vanya tapi rasa penasaran tentang kehidupan Vanya tiba-tiba muncul, apalagi Amora mengingat perkataan Mirna bahwa Vanya sedang kritis, membuat Amora kini khawatir.
"Arghh... buat apa aku khawatir. Toh dia bukan kakakku. Mereka semua bukan keluargaku,"
"Tapi aku kangen kamu Vanya."
Pantas saja dulu Beni selalu kasar dan berperilaku keji terhadap Amora. Rupanya Amora memang bukan anak kandungnya. Dia dibesarkan, diberi materi tampa kasih sayang. Justru itu hanya untuk memamfaatkannya saja.
"Untuk apa aku terus-terusan memikirkan hal yang tidak berguna seperti itu. Dan benar, aku harus fokus dengan masadepanku."
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA (END)
Teen Fiction⚠ DIHARAPKAN UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU ❤ ⚠ Jangan lupa Vote+coment disetiap partnya yah!❤ ••• "Kalau mau jadi pacar gue..." "Kasih gue seribu mansion sebelum jam 12 malam, itu syaratnya." Amora Almeida. Yang sering dipanggil Mora adalah murid yan...