32. Bayangan ✅

76 12 0
                                    

Sebelum Baca jangan lupa tap bintang dulu ya!⚠

Happy Reading🧚‍♀️

•••

Semenjak kejadian dimana Amora melihat orang yang sama persis seperti mamahnya, ia selalu merenung. Ia jadi teringat sosok yang sudah lama ia rindui, ia ingin sekali bertemu dengannya. Tapi entah dimana dia berada?

Walau hanya bayangan ia bertekad akan mencari Mama nya kembali.

Sudah tiga hari Amora mengurung dirinya dikamarnya. Bahkan ponselnya pun dimatikan. Ia hanya perlu waktu dan tidak ingin diganggu.

"Hufthh.. Mama"

"Sebenarnya Mama dimana?"

"Waktu itu aku gak salah lihat kan?"

"Tapi itu benar-benar mirip Mama"

"Aku akan cari Mama"

"Tunggu Aku"

***

"Kamu kenapa udah tiga hari gak keluar?" tanya Beni saat mendapati Amora turun dari tangga.

"Enggak kenapa-napa, pa."

"Kamu sakit? Cerita sama papa,"

"Papa ga usah khawatir aku gakpapa kok." ujar Amora sembari tersenyum.

"Aku mau izin keluar sebentar,"

"Iya hati-hati. Jangan lama nanti malam kita harus datang ke acara perusahaan Jaya Group,"

"Iya pa."

Amora berjalan menyusuri setiap jalan yang ia pijak. Amora hanya mengikuti kemana kakinya melangkah.

Amora sampai ditaman. Ia melihat-lihat orang yang sedang berlalu lalang.

"Mama, papa. Makasih bonekanya lucu bangett. Aku suka."

Teriak seorang bocah yang tak jauh dari tatapan Amora

Amora tersenyum penuh arti, "Aku pernah berada diposisi itu tapi tak berlangsung lama."
Lalu Amora melanjutkan perjalanannya kembali. Ia melihat sebuah gerobak Mie ayam makanan favorit Amora. Ia berjalan mendekat dan duduk lalu memesan.

Di seberang Amora melihat anak kecil sedang duduk sembari tangan kanannya memegang tumpukan koran dan tangan kirinya sedang memegang perut. Amora berjalan menghampiri anak perempuan itu.

Amora berjongkok menyamakan tingginya dengan anak kecil itu, "Dek sedang apa disini?"

"Aku sedang nunggu ibu, kak." jawab anak kecil itu sembari meringis kecil.

"Memangnya kemana ibumu?"

Anak itu menunjuk ibunya yang sedang memulung aqua botol bekas. dipunggung nya tersampir karung yang sudah lusuh.

"Memangnya Ayah kamu kemana?"

"Ayah aku sedang sakit,"

"Kamu tunggu dulu disini." ujar Amora yang dibalas anggukan kecil. Lalu Amora menghampiri ibu itu dan mengajaknya ke tukang Mie ayam.

"Pak dua porsi."

Tak butuh waktu lama pesanan mereka datang.

"Silakan dimakan ibu, adek."

AMORA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang