30. Pasar Malam ✅

72 11 0
                                    

Sebelum Baca jangan lupa tap bintang dulu ya!⚠

Happy Reading🧚‍♀️

•••

Malam minggu adalah malam yang paling ditunggu oleh pasangan yang ingin berkencan. Sama hal nya dengan Okky dan Amora. Keduanya kini sudah berada di sebuah pasar malam yang sekitarnya terdapat banyak penjual jajanan dan wahana permainan. Okky hanya menuruti Amora yang merengek ingin ketempat ini karena dirumahnya pun sedang sepi.

"Jangan kebanyakan pake bumbu cabe." Okky merampas bumbu cabe yang ada ditangan Amora kemudian membuangnya ke tempat sampah dekat mereka duduk.

Amora mengurutu sebal. "Anti banget sama cabe udah kayak musuh,"

Okky menghela nafas pelan, "Nanti kamu sakit perut!"

Amora pun memakan Cimol nya sampai habis. Setelah habis memakan cimol mereka berdua jalan-jalan disekitar pasar malam.

Amora berhenti saat manik matanya melihat sepasang boneka Babi yang sangat lucu itu.

"Mau?" tanya Okky.

Amora pun menganguk semangat.

"Tapi jangan babi,"

"Kenapa?"

"Haram," celetuk Okky.

"Ish lucu tau!"

"Kamu mau ngepet? Kalau aku ogah sih jaga lilin, mending jagain kamu,"

"Serius Okky, aku mau boneka babi."

"Kelinci aja tuh lucu, enak dipandang lagi," namun Amora hanya mengelengkan kepalanya.

"Kamu jadi ngingetin aku sama kelinci yang udah dibunuh," Okky menghela nafas pelan.

"Yaudah kamu ambil boneka babi nya,"

"Serius?" Okky mengangukkan kepalanya.

"Yey, biar boneka kukang ada temanya."

Setelah membeli boneka babi. Amora dan Okky pun melanjutkan perjalanannya kembali.

"Okky kita naik Bianglala yuk," Okky pun melihat Bianglala yang ditunjuk Amora. Seketika membuat dirinya meneguk saliva susah payah. Naik Bianglala sama saja mendekatkan dirinya kepada Tuhan.

Okky mengelengkan kepalanya. "Naik yang lain aja yuk,"

"Kenapa? Padahal aku mau naik Bianglala bareng kamu, kita lihat pemandangan dari atas,"

Justru itu Okky Phobia sama ketinggian!

"Enggak, mual sama yang ketinggian."

"Kamu takut sama ketinggian?" tanya Amora yang dibalas anggukan.

"Hmm.. Yaudah deh, mending kita pulang aja."

Tidak ingin membuat pacarnya kecewa. Okky pun bersuara, "tapi boong, aku gak takut kok sama ketinggian,"

"Beneran?" tanya Amora tak percaya.

Okky pun menganguk. "Asal..."

Amora pun menunggu apa yang akan dibicarakan Okky. "Panggil sayang dulu dong. Sayang mau naik Bianglala,"

Amora pun terdiam. Sungguh ia malu mengatakan nya. Tapi jika tidak, ia tidak bisa naik Bianglala. "Sayang mau naik Bianglala, Boleh yah." ucap Amora sembari merengek seperti anak kecil. Okky yang dibuatnya pun tersenyum gemas sembari menjawel hidung Amora.

"Ayo tuan putri."

***

Baru 5 menit mereka duduk di Bianglala. Okky sudah merasakan mual. Tidak kuat ingin cepat turun. "Kamu gakpapa kan?" tanya Amora khawatir.

Okky pun mengelengkan kepalanya. Ia tidak mau membuat pacarnya kecewa, sekuat tenaga Okky akan mengabulkan apa yang diminta Amora. Baginya Amora adalah kehidupannya. Tidak ada yang bisa merampas Amora dari hidupnya.

Dengan senang hati Amora mengeluarkan Ponselnya dan memotret pemandangan dari atas. "Kita poto dulu yuk." mereka berdua pun tersenyum kearah kamera memperlihatkan kebahagiaan yang belum pernah mereka dapati seumur hidupnya. Setelah selesai Amora pun Memotret Okky secara diam-diam. Bersandar dibahu Okky sembari memegang tangan Okky.

Cekrek..

"Tidak bisa aku hitung seberapa banyak kamu memberikan kebahagiaan yang belum pernah aku dapat. Kamu terlalu istimewa, aku tidak pernah menyangka kehadiranmu selalu memberikan warna. Terimakasih untuk semuanya. I love you."

Keduanya saling menatap satu sama lain. Udara yang terasa dingin itu menyelimuti dua insan yang saling menjalin hubungan rasa cinta.

Okky bergerak. Tampa disangka, cowok itu meraup bibir Amora dengan bibir miliknya. Tidak sampai disitu, Okky bahkan menekan leher belakang Amora untuk memperdalam ciuman mereka. Menuntunnya secara perlahan dan membawa tangan Amora untuk mengaitkan dilehernya.

Amora mendorong dada Okky saat dirinya kehabisan pasokan udara. Kedua pipi Amora memerah seperti tomat. Gadis itu membuang pandangannya kearah lain. Tidak sanggup untuk bertatap muka dengan Okky saat ini. 'Dasar. Tidak kenal tempat!'

Dengan senyum tipis dibibirnya, Okky kembali mendekat. Cowok itu mengelus pipi Amora dengan punggung tanganya. Lalu membawanya kedalam pelukan Okky.

***

Huek...

Huek...

Setelah turun dari Bianglala, Okky berjalan sempoyongan dengan dibantu Amora.
Mencari tempat yang sepi lalu memuntahkan semua isi perutnya.

Mual, linu, pusing semua bercampur menjadi satu. Okky terlalu memaksakan untuk naik Bianglala. Lihatlah apa yang terjadi? Muntah-muntah yang ia dapat.

Amora membuka tutup botol air mineral lalu menyerahkan nya ke Okky. Meminumnya secara perlahan tiba-tiba rasa mual kembali menyerang.

Amora pun membantu memijat tengkuk Okky. Semua isi didalam perut Okky pun keluar.

Terlihat Andra, Agil dan Roy datang menghampiri.
Ya. Mereka bertiga dapat telpon dari Amora saat Okky sedang muntah-muntah. Amora bingung harus meminta pertolongan pada siapa. Jadinya ya mereka.

"Bisa-bisanya muntah cuma gegara naik Bianglala. Ckk.. Ckk.."

"Niat mau kencan, malah pingsan." bukannya menolong, malah menghujat. Dua manusia laknat itu kayaknya minta di tebas.

Huek..

Huek..

"Ayo bos keluar kan semua ketololan mu," semangat Agil dan Roy.

"Nih bocah, bukanya nolongin, Buruan bawa ke mobil." lalu Okky pun di bawa masuk kedalam mobil.

"Roy, lo bawa motornya." dengan sigap Roy pun mengambil kunci motor milik Okky.

Okky dibiarkan berbaring, dengan paha Amora yang dijadikan bantal. Dengan perasaan bersalah sembari terisak kecil Amora berucap sangat pelan. "Maafin aku Ky, seharusnya aku gak maksa kamu buat naik Bianglala."

Okky hanya tersenyum menanggapinya. Mendekatkan wajah Amora dan wajah dirinya. Menikmati setiap detik kebersamaanya. "Makasih yah, dan jangan nangis lagi. Aku gakpapa kok."

Andra yang menyetir dan Agil yang duduk disebelah nya. Tak sengaja mendengar percakapan mereka dan melihat kedua insan itu dari kaca mobil.

'Setelah apa yang lo lalui, semoga lo terus bahagia Al.'

•••

AMORA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang