⚠Sebelum Baca jangan lupa tap bintang dulu ya!⚠
Happy Reading🧚♀️
•••
Penilaian Akhir Semester atau disingkat Menjadi PAS. Hari yang ingin para murid-murid lewati. Tapi tak bisa dipungkiri, apakah mereka akan lulus masuk semester berikutnya? Apakah mereka harus mengikuti remedial.
Tapi tidak dengan murid-murid yang pintar. Khususnya Amora. Ia sangat senang dengan soal-soal yang berada di kertas putih itu. Dengan seksama dia memperhatikan soal-soal yang sudah dipelajarinya. Tak sia-sia selama ini ia selalu belajar dengan giat.
Hari ini hari pertama PAS dimulai.
Dimana banyak murid yang mengerutu karena kesal dengan soal-soal yang menurutnya sangat susah dijawab. Banyak dari mereka yang berpura-pura menggaruk Kepala nya tanda mereka sedang berpikir keras. Ada yang tiba-tiba lehernya jadi panjang. Guna mendapatkan contekan.Begitupun dengan Wulan. Dari tadi ia ingin mencontek soal yang menurutnya susah. Ia ingin sekali menanyakan kepada Amora. Tapi apalah daya nya urutan absen menjadi pembatas di antara keduanya. Amora yang duduk dibarisan depan, sedangkan Wulan duduk dibarisan paling belakang.
"Oke, Anak-anak waktunya sudah habis. Silahkan kertasnya kumpulkan didepan."
"Eh anjir mana essay nya belum diisi semua." rutuk Wulan kesal.
"Moy, lo udah?" tanya Wulan menghampiri kursi yang diduduki Amora.
"Udah daritadi," jawab Amora.
"Enak yah jadi pinter, soal-soal aja udah kayak temen. Gak kek gue, denger mau ulangan aja udah mual mau muntah. Pusing gue kelamaan lihat soal yang bejibun kek gitu."
Amora terkekeh geli melihat Wulan yang menurutnya berlebihan, "Makanya belajar yang rajin,"
"Males gue belajar terus, Mending kantin kuy." Amora dan Wulan memutuskan untuk pergi ke kantin. Ditengah perjalanan Wulan meminta izin untuk pergi ke toilet sebentar. "Lo duluan aja Moy, nanti gue nyusul."
***
"Eh itu bocah ngapain tidur?" tanya Roy saat melihat Agil menengkelupkan Kepala nya.
"Mabok tugas kayaknya," jawab Okky.
"Halah, baru sehari PAS, udah tumbang aja nih bocah."
Satu ide pun terlintas di otak Okky, ia mendekat kearah meja Agil lalu berteriak didekat telinganya. "Woy, mau makan gratis gak?"
"Mau, mau, mau." ujar Agil antusias. Seketika kelas 12 IPA 3 tertawa melihat tingkah Agil yang sepertinya baru bangun karena mendapati iler dimana-mana.
Hahahahahaha
"Cuci muka dulu lah anjir." lalu teman-temanya Okky pergi keluar menuju kantin.
"Anjir dikerjain gue." batin Agil meringis.
Lalu Agil pun pergi ke toilet untuk membasuh mukanya. Sembari bersenandung kecil, Agil membalas sapaan orang-orang yang menyapanya.
Saat akan melewati pintu toilet perempuan ia mendengar sesuatu. Dengan seksama Agil menajamkan pendengaranya.
"Mau ngapain lo?"
"Gue mau lo,"
"Pergi dari hadapan gue sialan!" teriakan itu semakin menjadi. Agil yang waswas karena mengenali suara itu buru-buru membuka pintu yang rupanya tidak terkunci.
"Lepasin!"
Seorang cowok yang ternyata itu adalah Devan. Sedang berusaha mencoba mencium bibir Wulan. Satu tangan Devan memegang kedua tangan Wulan, dan yang satunya lagi memegang dagu Wulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA (END)
Teen Fiction⚠ DIHARAPKAN UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU ❤ ⚠ Jangan lupa Vote+coment disetiap partnya yah!❤ ••• "Kalau mau jadi pacar gue..." "Kasih gue seribu mansion sebelum jam 12 malam, itu syaratnya." Amora Almeida. Yang sering dipanggil Mora adalah murid yan...