⚠Sebelum Baca jangan lupa tap bintang dulu ya!⚠
Happy reading 🧚♀️
•••
Amora terus tersenyum setelah kepergian Okky, hari ini adalah hari yang sangat istimewa Duduk berdua dimotor bareng Okky. Mungkin setelah sampai rumah ia akan bercerita kepada boneka kukang pemberian Okky dan menulisnya dibuku diary nya.
Amora terus berjalan menuju rumahnya karena ia turun lumayan lah bisa ditempuh 7 menitan. Saat berjalan Amora mendengar ada orang memanggilnya.
"Neng Amora!" Amora langsung mencari orang yang memanggilnya. Ternyata itu adalah Bi Ipah.
Amora terseyum ramah. "Kesini Neng."
Amora berjalan menghampiri Bi Ipah. "Ada apa yah bi?"
"Ini," Bi Ipah menyodorkan plastik ketangan Amora. "Bibi ada sedikit rezeky buat Neng Mora, dimakannyah ini nasi padang."
"Yaallah Bi gak usah repot-repot ini buat bibi aja."
"Bibi tadi udah makan sama bapak sama Dila juga, dan ini buat kamu,"
"Bi," Panggil Amora, ia merasa tak enak.
"Jangan nolak rezeki Neng gak baik, ini buat eneng," ujar pak Dayat. Pak Dayat dan Bi Ipah adalah pasangan suami istri yang bekerja di rumah Amora dari pagi sampai sore.
"Bi, pak, makasih banyak, aku jadi ngerepotin kalian, aku gak enak,"
"Enggak kok justru kami yang harus berterimakasih ke kamu,"
"Yaudah Bi, Pak makasih banyak, aku pulang duluan yah." Bi Ipah dan pak Dayat menganguk.
***
Setelah sampai di rumah Amora melihat papahnya yang baru sampai rumah ia turun dari mobil membawa banyak kantong makanan. "Amora bantu papa bawa ini semua." Amora menganguk lalu ia memasukan nasi padangnya kedalam tas. Amora membawa 6 kantong kresek yang besar-besar itu dengan susah payah. Hingga membuat tanganya merah. "Papa pulang," teriak Beni.
"Papa," pekik Vanya kegirangan, lalu berlari menghampiri Papanya.
"Papa bawain sesuatu buat kamu?"
"Bawa apa pa?"
"Sesuai pesanan kamu," lalu Beni mengambil Kantong plastik yang berada ditangan Amora. "Ada Pizza, burger, chiken, semuanya buat kamu," ujar Beni tersenyum Manis. "Makasih papa," ujar Vanya langsung memeluk papahnya.
"Untuk aku pah." ujar Amora. Amora berharap papah nya akan memberinya walau satu cuil pun, atau tidak Amora harap Vanya akan memberinya.
Beni mencari sesuatu setelah ketemu, Ia memberikannya pada Amora lalu Amora membukanya. Ia melihat nasi bekas makan itu. Itu sudah tidak layak makan bahkan untuk satu suap pun rasanya tak ada. "Pah," panggil Amora.
Beni mengangkat alisnya. "Apa? Mau komplen!" Ujar Beni ketus.
"Ini gak layak makan pah, ini udah Abis,"
"Kalau habis yah tinggal buang, apa susah nya sih!"
"Aku cuma minta makanan dari papa walau satu cuil, tapi papah gak pernah beri, papa belum bisa bertanggung jawab buat aku,"
"Heh anak bodoh berani ceramahin saya mending belajar biar pinter, gak usah minta makan." Amora menatap papahnya yang sedang tertawa bahagia bersama Vanya, miris sekali hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA (END)
Roman pour Adolescents⚠ DIHARAPKAN UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU ❤ ⚠ Jangan lupa Vote+coment disetiap partnya yah!❤ ••• "Kalau mau jadi pacar gue..." "Kasih gue seribu mansion sebelum jam 12 malam, itu syaratnya." Amora Almeida. Yang sering dipanggil Mora adalah murid yan...