⚠Sebelum Baca jangan lupa tap bintang dulu ya!⚠
Happy Reading🧚♀️
•••
Sudah satu minggu Amora absen dari sekolahnya. Hari ini ia memutuskan untuk kembali sekolah. Ia masih merasakan pusing, namun sekuat tenaga ia akan menepis sakitnya itu. Karna ia pun sudah ingin kembali sekolah ditambah papa nya menyuruh sekolah. Saat tau Amora tidak sekolah papahnya marah besar dan memutuskan untuk pulang dari liburanya. Sudahlah Amora pasti menduga hal itu akan terjadi, diapun menceritakan nya kepada Okky dan hari ini Okky akan menjemputnya. Tapi sampai saat ini Okky belum datang. Amora pun memutuskan untuk menelpon.
Okky mengeliat saat tidurnya terusik karena dering ponsel. Mencoba tak peduli semakin menelusup kebawah selimut, namun suara itu tak berhenti.
Dengan mata masih terpejam satu tangan Okky meraba area kasur. Dapat. Ponselnya berada dibawah perut. Okky mengeser ikon hijau tanpa melihat nama yang tertera di layar.
"Hallo?"
Okky mencoba bersuara khas bangun tidur. Namun, tak ada jawaban dari seberang. Hingga....
"BANGUNN!"
"Astaghfirullah!" Okky Repleks menjauhkan ponsel dari telinga. Mata yang semula terpejam menjadi segar seratus persen.
Okky melirik layar, dimana nama Neng pacar❣️ tertera disana.
"Okky bangun ih! Cepet mandi! Nanti terlambat sekolah!" titah Amora.
Seketika mata Okky melotot, rencananya ingin berangkat pagi malah berakhir kesiangan.
"Iya, ini mandi."
"Gak usah mandi, nanti terlambat." di sebarang sana Amora menahan kesal.
Membayangkan raut kesal Amora membuat sebuah senyuman timbul dibibir Okky, gemas. Kalau Amora ada didekatnya habis cewek itu dia unyel-unyel.
***
Okky meraih tangan Amora. Menautkan jari-jarinya disana. Dengan wajah yang curiga Amora berujar, "Gak mandi dulu kan?"
"Kalau ngomong suka bener,"
"Pantesan,"
"Kenapa?"
"Kelihatan gak mandi nya,"
"Iyain aja deh."
Hari ini Okky menjemput Amora dengan mobilnya. Karena takut Amora kepanasan dan takutnya nanti tiba-tiba jadi pusing. Jadilah dia membawa mobilnya. Selebihnya mau pamer kepada teman-teman laknatnya. Karena ia dibelikan mobil baru.
Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang. Okky terus saja berceloteh dan Amora hanya mendengar.
Tiba-tiba Okky terdiam. Amora memutar kepala ke samping Okky. Digantikan raut heran saat melihat gelagat Okky yang tak biasa.
"Kenapa panik gitu?"
"Ada polisi," jawab Okky. Amora mengikuti arah pandang Okky menatap kedepan menemukan beberapa petugas polisi menghentikan kendaraan roda empat.
"Kenapa emangnya, gak bawa SIM?"
"Bawa kok,"
"Terus kenapa panik gitu?" tanya Amora serius.
"Lupa gak pake helm!"
Tatapan Amora benar-benar tak percaya. "Begonya natural banget!"
***
"Phobia sama orang yang bilangnya gak belajar tapi pas dibagiin jepret nilainya seratus!"
Okky sibuk dengan ponsel, main game bareng Raka membiarkan Agil dan Roy terus membeo disampingnya.
"Katanya gak belajar tapi ngumpulinnya yang pertama!"
Tangan Okky melayang dan menabok pantat Agil. "Berisik setan!"
"Ya kan gue nyindir lo bos!"
"Gak usah muji. Kan kita emang pinter." ucap Okky.
"Gue kasih tips bial kalian pintel," ucap Raka.
"Gimana? Gimana?" kejar Agil antusias.
"Jangan goblog."
Agil menatap Raka dongkol.
"Antara takjub sama pengen ngehujat!" geram Roy. Tak bisa dipungkiri otak Okky dan Raka benar-benar encer.
"Jangan mau traktir lagi kalau terus-terusan nyindir," sindir Okky.
"Enggak bos enggak janji ini yang terakhir kali." ujar Agil panik takut-takut tidak di kasih traktiran lagi.
"Mau kemana lo?" tanya Roy. Okky sudah memasukkan ponsel ke saku nya dan berjalan menuju pintu.
"Temu bini."
Niat pergi kekantin bareng Wulan, Amora malah mendapati Okky tengah dipepet satu cewek.
"Kak Okky, mau gak jadi pacar aku?"
Okky terkejut saat keluar kelas tadi. Langsung diterjang satu cewek bergelayut di lengannya.
"Gak."
Cewek itu tidak menyerah. "Kak, gue bisa masak, bisa beres-beres rumah, cuci piring, cuci baju, pokonya segala bisa! Gimana?"
Okky nampak berfikir kemudian menganguk. "Oke!"
Cewek itu tersenyum lebar, bahagia. "Serius?"
"Kalau bunda gue butuh pembantu ntar gue hubungi lo." lanjut Okky memasukkan satu tangan kedalam saku lalu melenggang pergi.
Cewek itu kembali berseru. "Kak Okky! Gue tinggi, putih, mulus, kurus pokoknya lebih oke dari Amora!"
Okky membalas tanpa menoleh kebelakang. "Gue gak butuh bihun!" lalu Okky tertawa lucu dengan jawabanya.
Samar-samar Okky mendengar suara Jeslyn memarahi cewek tadi.
Berhenti didepan Amora. Okky kembali berseru, "kantin yuk!" ajak Okky sok asyik. Melingkarkan tangan di bahu Amora namun dibalas cubitan di pinggang Okky.
"Anj-"
"Apa mau mengumpat?" seru Amora menyiapkan tangan siap menabok kembali.
"Maaf. Kelepasan," sahut Okky nyengir, hendak mencubit pipi Amora namun ditepis.
"Sana cubit tuh cewek!"
Okky tersenyum menggoda. Menusuk-nusuk pipi Amora. "Cemburu ya?"
"Gak!"
"Ciee.. Cemburu,"
"Jadi ini Hobby kamu selama aku gak sekolah?" ujar Amora ketus.
"Hehe.. Enggak sayang, aku gak gitu kok."
Okky tertawa. Menyentil kening Amora gemas. Meraih tangan Amora lalu berjalan menuju kantin.
Amora duduk dikursi yang kosong sedangkan Okky berjalan kearah stand dekat teh uti.
"Bang nasi goreng sepiring berapa?"
"Waduh gak pernah saya hitung tuh."
Okky seketika cengo mendengar celetukan Pedagang yang sepertinya baru dikantin.
"Pesan satu bang." tidak membutuhkan waktu lama, Okky membawa nampan berisi satu porsi nasi goreng juga jus Avocado. Duduk di samping Amora yang sedang sibuk membaca sesuatu diponsel nya.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA (END)
Teen Fiction⚠ DIHARAPKAN UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU ❤ ⚠ Jangan lupa Vote+coment disetiap partnya yah!❤ ••• "Kalau mau jadi pacar gue..." "Kasih gue seribu mansion sebelum jam 12 malam, itu syaratnya." Amora Almeida. Yang sering dipanggil Mora adalah murid yan...