15. First Kiss ✅

167 17 0
                                    

Sebelum Baca jangan lupa tap bintang dulu ya!⚠

Happy Reading🧚‍♀️

•••

-Kalau hati yang menuntun untuk mencintaimu, aku bisa apa selain menikmatinya-

***

"K-kok ada disini? " tanya Amora terkejut, karena pagi sekali Okky sudah nangkring didepan rumah Amora

"Ya bisa dong, apa sih yang gak bisa," ujar Okky narsis.

Amora hanya mendelik. "Yuk naik, kita berangkat bareng," Amora menghela nafas pelan. Ia pun naik keatas motor Okky dan duduk di jok belakang.

"Mending kita jalan-jalan dulu, ini juga baru setengah enam kok,"

"Enggak ah, takut nya terlambat,"

"Kita cuma punya waktu satu jam lagi, masih lama kok, lagian aku juga belum sarapan,"

"Ya suruh siapa pagi-pagi udah nangkring didepan rumah orang,"

"Disuruh hati buat kesini pagi-pagi." ucap Okky sambil terkekeh. Merekapun pergi meninggalkan perkarangan Rumah. Sambil menikmati perjalanan pagi yang sangat dingin karena Angin yang menusuk kulit.

Okky pun berhenti dipinggir jalan kala melihat penjual bubur ayam. "Bang buburnya dua," ujar Okky memesan.

"Enggak bang satu aja," ujar Amora menimpali.

"Kamu gak mau bubur,"

"Udah kenyang," Okky hanya ber-oh ria saja.

"Satu aja bang." Cuma menunggu beberapa menit, akhirnya Bubur yang dipesan sudah datang. "Makasih bang."

"Kamu gak mau?" Amora mengeryit. Apakah ucapan yang terlontar dimulut Okky itu sebuah tawaran atau pertanyaan. Amora pun tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. Okky pun melahap bubur dengan sangat semangat seperti tidak makan berhari-hari. Jelas sekali bukanya dipagi hari sarapan terlebih dulu ini malah nangkring dirumah orang.

Amora mengambil sesuatu didalam tas nya. Setelah ketemu Amora memegang tangan Okky yang akan menyuapkan bubur kedalam mulutnya.

"Kenapa?" Tanya Okky heran.

Tampa menjawab Ucapan Okky. Tangan Amora membersihkan sudut bibir Okky yang terkena bubur.
"Makan yang bener, jangan belepotan."

Okky dibuat kicep dengan tingkah Amora yang menurutnya sangat tiba-tiba. Okky tidak percaya bahwa cewek dingin, dan kutu buku seperti Amora bisa seromantis ini.

Orang dingin dan kutu buku juga butuh cinta kali ><

"Kamu bikin hati aku bebeledagan. Cenat cenut bagaikan lampu Neon." Amora hanya terkekeh geli melihat Okky yang menurutnya sangat berlebihan. Atau memang hal-hal kecil saja bisa membuat Okky bahagia.

"Kamu tau gak? Apa bedanya Kamu sama Guru BK?" Amora menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu.

"Kalau Guru BK Nyebelin, kalau kamu ngangenin." Ujar Okky sambil nyengir.

Kayaknya Okky pengen dilaporin ke pak Feryy.


•••

Amora menghembuskan nafas gusar. Dia menghadap langit siang yang bewarna cerah. Matanya terpejam, bibirnya terus mendumel kala menikmati betapa panasnya hari ini.

"Mei, minum dulu," suara Okky berhasil menarik Amora dari kekesalanya. Matanya perlahan terbuka, Okky menatap iris cokelat Amora yang selalu berhasil memacu debaran jantungnya.

AMORA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang