02
●
●
●
Pagi-pagi sekali Arum sudah berangkat ke sekolah nya yaitu SMAN Sukajanda atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan SMANDA.
Arum yang biasanya bangun siang, mau tak mau harus bangun pagi karena mendapat siraman rohani dari sang Emak. Bahkan Tante Kun yang tidur disamping Arum juga ikut kepanasan mendengar ocehan Emak. Arum pergi ke SMANDA menaiki angkot. Sedangkan Tante Kun, ia kini hanya asik rebahan didalam kamar Arum sambil sesekali tersenyum getir meratapi nasibnya yang sial.
Sekarang Arum sudah sampai di SMANDA dan kebetulan sekali ia melihat teman sekolahnya tapi beda kelas yang juga baru datang.
"WOIII SILENT GIRL!" Teriak Arum memanggil temannya.
Silent Girl menoleh menatap Arum heran. Ya jelas dia heran! Arum kan gak pernah mengajaknya bicara dan lagi mereka gak pernah sekelas. Cuman satu Sekolah aja. Tapi ya emang dasarnya Arum mah orangnya sok eskaesde jadi ya gitu.
Arum berlari mendekat ke Silent Girl dan merangkul bahunya selayaknya teman akrab.
"Barengan yuk silent girl" ajak Arum.
Silent Girl mengangguk mengiyakan. Lagi pun ia juga tidak ada teman.
"Wokeh! Yok masuk" Arum dan Silent Girl berjalan bersama kedalam SMANDA.
Arum terpukau dengan pemandangan yang ada didepannya. Banyak para siswa-siswi baru yang berkumpul dimana-mana. Beuh! Mata Arum langsung melek begitu melihat banyaknya cogan disini. Beda dengan Silent Girl yang hanya diam tak memperdulikan.
"Lent silent! Kira-kira bakal ada dekel yang kecantol sama kebahenolan arum gak ya?" Tanya Arum sambil terus memandangi cogan-cogan didepan sana.
Silent Girl hanya mengedikkan bahu nya acuh. Sungguh ia tidak peduli.
Para Siswa-siswi disuruh dibaris oleh para anggota OSIS yang menjadi pembina. Ketua OSIS datang dengan gagahnya sambil tersenyum manis membuat hati Arum meletoy.
"Assalammu'alaikum. Halo semuanya selamat pagi" sapa Ketos.
"Wa'alaikumsalam pagi juga kak" jawab para siswa-siswi baru serempak.
"Sebelumnya perkenalkan nama saya Irzan Irawan, saya dari kelas 11 IPA 1 dan saya merupakan ketua OSIS disini" ujar Ketos.
"Dan selamat datang buat kalian para siswa-siswi baru semoga betah bersekolah disini" lanjut Ketos.
"Pasti betah lah kak, kan ada wifi gratis hehe" gumam cewek yang baris disamping Arum.
Arum mendengarnya jadi semangat. Maklumlah namanya juga kaum gratisan. Mau tahu kenapa Arum bisa ikut masuk ke barisan? Itu karena tubuh Arum yang mungil kedorong-dorong ketika para siswa-siswi baru ingin baris. Dan sialnya lagi, Silent Girl yang gak punya salah apa-apa jadi ikutan.
Arum mengedarkan pandangannya dan betapa terkejutnya ia menemukan sebuah setan yang ikut baris. Arum menyipitkan matanya memastikan yang dilihatnya benar-benar setan.
"Om poci sekolah disini?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Saking fokusnya, Arum sampai tak mendengarkan perkataan Ketos. Yah sepertinya kehadiran setan itu lebih menarik daripada wajah rupawan si Ketos.
Setan itu berjenis kelamin pocong atau yang lebih sering Arum sebut Om Poci. Tadinya si mau Arum panggil 'Om Uler Pala Bagol' tapi gak jadi. Entahlah Arum itu kalo ngeliat bentuk pocong kayak ngeliat Ulat Pala Bagol. Tau Ulat Pala Bagol kan? Yang kepalanya gede itu lho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Somplak [End]
Action[TERSERAH MAU FOLLOW AKUN AUTHORNYA ATAU ENGGAK] [ADA YANG BACA AJA UDAH BERSYUKUR] *** "Bro lo mau tau gak?" Tanya Om Genderuwo. "Apaan cok?" Om Poci penasaran. "Setan kalo udah masuk dunia wp mah kagak ada harga dirinya lagi" ujar Om Genderuwo ter...