23-Aruna Mbah Dukun

1.4K 177 63
                                    

23

"Tuhan itu baik. Pada dasarnya kita sendiri yang sering menyia-nyiakan kebaikan yang Tuhan berikan"

~Si Kampret

●●●

Brakk!

Jeki tersentak kaget. Lagi-lagi suara yang sama terdengar ditelinganya. Saat ini, ia berada di ruang tamu rumah Aruna. Pocong kaya raya itu duduk di sofa sembari menikmati pete goreng yang tersedia di meja. Jeki mengangkat sebelah kakinya dengan angkuh. Kain kafan yang Jeki pakai memang agak berbeda dari yang lainnya. Hari ini Pocong kaya raya itu memakai outfit celana yang terbuat dari kain kafan serta kemeja dengan bahan yang sama. Untuk bagian kepala, Jeki mengenakan sebuah topi warna putih.

Jangan terlalu dipikirkan, setan di DPI memang agak aneh semua.

"Enak juga nih kacang" gumam Jeki.

ITU PETE JEK BUKAN KACANG!!! LO SETAN DARI WILAYAH MANA SIH?!

"Ya kan yang enggak enak mah dikacangin" sahut sesosok setan yang tidak tau kapan datangnya ada dibelakang Jeki.

"Lo bener. Gue kadang suka dikacangin sama yayang kun-kun" ujar Jeki sedih.

"Hm. Wanita emang sulit dipahami" balas setan yang belum diketahui identitasnya itu.

"Bet- eh? Gue ngomong ama siape anjir!" Kaget Jeki.

Tengok kanan kiri, gak ada setan. Tengok ke bawah, gak ada juga. Tengok ke depan, gak ada. Tengok ke belakang, gak ada juga. Lah ilang tuh setan.

"Tolong buat penunggu rumah, gak usah ganggu gue. Lo lakik kan? Gue tau gue ganteng, tapi gue bukan gay" ujar Jeki takut-takut.

"Idih! Gue juga kaga minat kali sama lo!" Sahut setan itu.

Jeki melotot kaget. Ada suara tapi gak ada setannya. Jeki berdiri dari tempat duduknya,"Kaga lucu sumpah. Keluar lo setan! Gue kaga takut" ucapnya kesal.

Breeeeemmmmm keteketeketeketeketeketek

Breeeeemmmmm keteketeketeketeketeketek

Jeki yang tadinya mulai berani, kini takut kembali karena mendengar suara itu. Pocong kaya raya itu melompat ke meja dan menyebabkan cemilan-cemilan yang ada di atas meja berserakan kemana-mana.

"Si gob- lo ngebala juancok!" Umpat setan yang sampai sekarang belum diketahui identitasnya.

"Heh! Lo gak usah nakutin bisa ga? Kita sama-sama setan bro. Bedanya cuma satu, lo miskin gue mah kaya" Jeki berujar sombong.

Breeeeemmmmm keteketeketeketeketeketek

Breeeeemmmmm keteketeketeketeketeketek

"Sesungguhnya orang yang sombong tidak akan-"

"Gue setan bukan orang" potong Jeki.

"Iya deh sipaling setan" sahut setan itu.

"Lo bisa gak si tunjukkin aja muka lo? Gue berasa ngomong ama angin"

"Mending gausah, gue takutnya lo insecure kalo ngeliat gue"

"Hilih! Seganteng apa si lo"

"Ganteng banget gue mah kek roma irama"

Indigo Somplak [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang