33-Perang II

1.1K 160 40
                                    

33


Huaaaaaa

Cyaaaaaaa

Blesssss

Jleb

Kiyaaaaaa

Hoachimmmm

Gedebakkkk

Gedebukkkk

Peperangan masih berlanjut. Suster Skateboard banyak yang meluncur kesana-kesini menabraki para setan liar. Suster-Suster ngesot yang berasal dari pasukan setan liar ternganga melihat mereka.

"Gue insecure deh" gumam salah satu Suster ngesot.

"Gue juga, lah kita mah kudu ngesot. Manaan kadang kaki gue ketancep beling ama duri" sahut teman di sebelahnya.

"'GAUSAH INSECURE! INGET SURAT AT-TIIN AYAT 4!" Teriak pentolan suster ngesot, Jerumi namanya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ فِيْۤ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ

laqod kholaqnal-ingsaana fiii ahsani taqwiim

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,"
(QS. At-Tin 95: Ayat 4)

"TAPI KITA BUKAN MANUSIA!" Teriak Farida, suster ngesot dari negeri ciamis.

"GAPAPA! SEBELOM JADI SETAN, KITA PERNAH JADI MANUSIA!" Balas Jerumi.

"Busett malah nostalgia" gumam Suster Skateboard bernama Niftiah.

Sementera itu, Kaisar Setan sedang menghadapi pemimpin setan-setan liar. Pemimpin setan liar bernama Kibil. Ia berjenis kelamin pocong laki-laki. Kibil memakai baju seperti ala-ala perang beneran. Senjata yang ia gunakan adalah Bambu. Bambu kuburan.

Kibil terus menerus menyerang Kaisar tapi serangannya tidak ada satu pun yang mengenai Kaisar.

Kaisar menghindari serangan Kibil dengan gerakan malas yang membuat Kibil bertambah kesal. Kibil mulai lelah, ia menyerang Kaisar dari segala arah dengan bambunya.

"Saya cape lho" ucap Kaisar pelan. Padahal Kaisar bisa langsung menebas Kibil dengan Katana nya. Tapi Kaisar masih punya hati. Kibil adalah rakyatnya. Rakyatnya yang tersesat ke jalan yang salah. Harusnya Kibil berjalan di jalan yang lurus tetapi ia malah belok ke kiri.

"Sialan!" Umpat Kibil kesal.

"Lo bisa diem ga si!? Gue cape tau! Sekali aja pliss lah kena tusukan bambu gue!" Jerit Kibil dengan tatapan memohon. Ia berhenti menyerang Kaisar.

Kaisar merasa tak tega,"yaudah nih kamu tusuk aja dada saya" ucapnya.

Kibil tersenyum senang. Dengan gerakan cepat ia menusuk dada Kaisar. Mau tau reaksi Kaisar? Mulutnya mengeluarkan darah namun wajahnya tetap datar. Lily yang sedang mengamati keadaan hanya mampu geleng-geleng kepala. Menurutnya, Kaisar terlalu mendramatisir.

Indigo Somplak [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang