05
●
●
●
Bosan. Itu yang Arum rasakan sekarang. Gak ada setan yang bisa ia ganggu. Malam ini malam minggu, seperti biasa, para setan-setan di komplek perumahan Arum, sedang malem mingguan di Pasar Setan.
Sejujurnya Arum ingin ikut Om Poci kesana akan tetapi tidak diperbolehkan karena Om Poci takut Arum berulah. Dan sejujurnya lagi, Arum pernah pergi kesana tapi yang ia dapatkan malah pemandangan yang memanaskan hati.
Di pasar setan banyak setan yang sedang berpacaran. Arum merasa menjadi orang ketiga bila melihat mereka. Arum bahkan diusir dengan paksa oleh mereka dan sejenisnya. Padahal niat Arum baik, ingin memberi tahu jika cowok dan cewek berduaan maka yang ketiganya adalah setan. Tapi untuk kasus yang satu ini, mengapa Arum merasa dirinyalah yang menjadi setan?."Huh bosen!" Gerutu Arum.
Arum berada di balkon kamarnya sambil memandangi beberapa tuyul yang sedang berusaha masuk ke rumah Pak Rt. Di pintu rumah Pak Rt terdapat tulisan 'Basmallah'. Tuyul-tuyul yang ingin masuk terpental terus menerus.
Melihat tuyul-tuyul itu kesusahan, Arum berinisiatif untuk memudahkan pekerjaan mereka. Apalagi diantara para tuyul itu ada Nagita, si tuyul berjenis kelamin perempuan yang masih noob.
"Woy tuyul tulul! Sini-sini Arum bantuin biar dapet duit banyak" teriak Arum.
Untung sepi. Jika ada yang mendengar, bisa dipastikan Arum digrebek warga komplek.
Tuyul didepan rumah Pak Rt yang berjumlah 4 ekor itu saling pandang. Mereka tertarik dengan penawaran Arum tapi masalahnya ini Arum si cewek somplak. Bisakah Arum mereka percayai?
"Udah sini-sini! Arum jamin kalian dapet duit banyak" teriak Arum lagi.
Akhirnya para tuyul itu berteleportasi ke kamar Arum. Arum tersenyum cerah, dengan langkah riang, ia menyuruh Nagita menggelar karpet merah milik Mak nya Arum. Lalu tiga tuyul yang tersisa ia suruh membuat kopi hitam manis dan pahit. Tak lupa Arum juga menyuruh mereka mengambil kembang tujuh rupa. Setelah semuanya terkumpul, Arum menyuruh mereka untuk duduk membuat lingkaran diatas karpet merah.
"Karena semuanya sudah berkumpul, alangkah baiknya kita berdoa dulu sebelum melakukan sesuatu"
"Berdoa menurut kepercayaanya masing-masing, dimulai" titah Arum.
Arum memejamkan matanya seraya berdoa. Sedangkan para tuyul bingung harus berkata apa. Untuk apa berdoa kalau mau berbuat dosa. Apakah dengan berdoa, dosa mereka menjadi berkah? Sepertinya tidak.
"Berdoa selesai" ucap Arum.
"Kita mau ngapain si Tan?" Tanya Nagita yang sudah penasaran.
"Hm kita akan mengadakan ritual babi ngepet" jawab Arum sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
Spontan para tuyul itu kaget. Ini jelas bukan keahlian mereka.
"Tapi..." Nagita meragu.
"Udah gak usah banyak omong! Mending sekarang kalian perkenalkan diri kalian kecuali si nagita"
"Kenalin Tan, nama saya Urip. Dan ini adik saya namanya Urap. Beda lima menit aja" jawab Tuyul bernama Urip seraya menunjuk kembarannya.
"Nah kalo yang ini" tunjuk Arum pada tuyul yang satu lagi.
"Hajimemashite. Watashi namaewa Roy Kiyomasa desu. Yoroshiku onegaisimasu" jawab Tuyul Roy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Somplak [End]
Aksi[TERSERAH MAU FOLLOW AKUN AUTHORNYA ATAU ENGGAK] [ADA YANG BACA AJA UDAH BERSYUKUR] *** "Bro lo mau tau gak?" Tanya Om Genderuwo. "Apaan cok?" Om Poci penasaran. "Setan kalo udah masuk dunia wp mah kagak ada harga dirinya lagi" ujar Om Genderuwo ter...