04
●
●
●
"Lo kok punya rambut yul!" Pekik Arum melihat Tuyul yang berbeda jenis dengan yang lainnya.
Tuyul itu terkaget, niatnya yang mau mengambil duit didalam lemari Arum tergagalkan.
"Tante bisa liat aku?" Tanya Tuyul.
"Eh buzettt suara lu gemoyyy benget yul! Aaaa pengen arum karungin terus jual ke paranormal, kaya deh arum" cerocos Arum senang.
Tuyul gemoy itu bergidik ngeri mendengarnya. Ia tidak mau menjadi peliharaan paranormal. Karena paranormal tidak senormal namanya.
Sebelumnya Arum tengah tertidur pulas. Tetapi mendengar suara krasak-krusuk dari lemari pakaiannya membuat ia terbangun. Jadilah tuyul gemoy itu ketahuan mau nyolong.
"Eh betewe, nama kamu siapa Yul?" Tanya Arum.
"Nama aku itu Nagita Van Isakh, kata bos aku, aku itu tuyul keturunan dari Belanda" jawab tuyul gemoy bernama Nagita itu.
Arum mengangguk-anggukkan kepalanya. Baru kali ini ia menemukan tuyul keturunan Belanda.
"Terus kamu udah berapa lama ada disini?" Tanya Arum lagi.
"Emm baru sekitar 7200 detik Tan" jawab Nagita jujur sejujur-jujurnya.
"Owalah masih noob toh, pantes kurang pro nih kamu nyuri nya" ujar Arum.
"Tante gak marah?" Dengan wajah sedihnya, Nagita bertanya. Nagita takut dimarahin sama Bos Pertuyulan Internasional. Ia takut dipecat.
"Hmm karena kamu gemoy, jadi bisa dibicarakan baik-baik" Arum mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Coba Yul ceritain gimana caranya kamu bisa mati dan masuk ke dunia ini" pinta Arum.
"Jadi begini................................. Nungguin yaa?" Nagita menjeda ucapannya.
"Gue udah kepo anjir lu malah begitu" celetuk Tante Kun yang tiba-tiba nongol tanpa diundang.
Nagita terjungkal. Tante Kun muncul tepat dibelakangnya. Nagita mau istighfar tapi dia lupa agamanya apaan.
"Ngagetin aja nih Tante Kun" tutur Arum sambil membantu Nagita berdiri.
Nagita ini sebenarnya tuyul berjenis kelamin perempuan. Ia berbeda dari tuyul yang lain. Jika tuyul lain hanya menggunakan Pampers, Nagita memakai kaus kutang berwarna pink dan juga Pampers yang juga berwarna pink. Alasan ia memakai kaus kutang adalah untuk menutupi auratnya.
"Tante Kun kok ada disini?" Nagita bertanya pada Arum.
"Oh itu dia-"
"Inikan rumah gue!" Ucapan Arum dipotong oleh Tante Kun.
Arum mendelik. Enak saja, pikirnya.
"Ada yang pengen banget dibacain ayat kursi ya? Hmm" sindir Arum.
Tante Kun melotot. Sial! Ia kalah telak. Bisa-bisa ia hilang selamanya dari dunia ini.
"Hihihihihihi pisss rum pisss" Tante Kun mengangkat jari telunjuk dan jari tengah nya membentuk huruf 'V'. Tak lupa ia tersenyum lebar yang memperlihatkan giginya. Dan itu malah menjadi seram. Senyumnya sangat lebar sampai ke telinga. Mulutnya penuh darah. Giginya ompong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Somplak [End]
Acción[TERSERAH MAU FOLLOW AKUN AUTHORNYA ATAU ENGGAK] [ADA YANG BACA AJA UDAH BERSYUKUR] *** "Bro lo mau tau gak?" Tanya Om Genderuwo. "Apaan cok?" Om Poci penasaran. "Setan kalo udah masuk dunia wp mah kagak ada harga dirinya lagi" ujar Om Genderuwo ter...