29
●
●
●
●●●
Emak berjalan tak tentu arah menelusuri hutan. Adzan maghrib telah berkumandang. Pikiran-pikiran negatif mulai merasuki otak Emak.
"Ini anak gue ilang apa diculik ya?" Monolog Emak.
"Kalo misalkan diculik, apa penculiknya gak depresi udah nyulik anak gue yang kelakuannya kayak setan"
"Tapi kalo misalkan yang nyulik anak gue itu setan gimana?"
"Emak yakin, pasti kamu lagi kelaperan rum"
Plak!
Plak!
Emak menampar lengannya yang di gigiti nyamuk.
"Kepada nyamuk-nyamuk hutan, tolong jangan kecentilan yah pengennya nempel-nempel sama gue"
"Gue tau gue cantik. Darah gue juga manis, tapi tolong kerjasamanya"
Hutan semakin gelap. Gerimis halus mulai turun. Emak berjalan secara perlahan karena tanah yang dipijaknya berlumut dan licin.
Krik Krik Krik
Suara jangkrik terdengar saling bersahutan.
Tiba-tiba tanah yang Emak pijak bergetar. Emak sedikit panik karena takut kepleset.
"Eh eh kok goyang-goyang!" Seru Emak.
"Aduh ini gempa datengnya kenapa gak ngasih kabar dulu sih" dumel Emak.
"Aaaaaaaaa" Emak terpeleset. Wanita itu memejamkan matanya pasrah dengan apa yang akan terjadi kedepannya.
Brukk!
Emak terjatuh. Bukan ke tanah melainkan ke dalam pelukkan Haris Kampret.
"Pi-pinggang gue dipeluk setan?" Tanya Emak dalam hati seraya membuka matanya secara perlahan.
"Kampret" gumam Emak yang masih bisa didengar Haris.
Kedua pasang mata itu bertemu. Tatapan sendu dan khawatir Haris berikan pada Emak. Lain halnya dengan Emak yang kini sibuk dengan isi kepalanya.
"Ini jelmaan si Kampret apa emang dia beneran si?" Pikir Emak.
Pandangan pertama awal aku berjumpa~
Asoyyy
Sesosok setan tanpa kepala tiba-tiba lewat begitu saja dan bernyanyi.
"K-kamu gapapa?" Tanya Haris gugup.
"Untung saya cepet nemuin kamu" Haris bersyukur dalam hati.
"G" jawab Emak singkat sembari membenarkan posisinya.
"Mksh" ucap Emak lalu berjalan cepat meninggalkan Haris.
"Tunggu saya wangi!" Haris berlari mengejar Emak.
Gempa bumi sudah berhenti. Haris menyamakan langkahnya dengan Emak. Lelaki itu menyengir ketika Emak menatapnya dengan tajam.
"Gue curiga nih orang bukan si kampret" pikir Emak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Somplak [End]
Action[TERSERAH MAU FOLLOW AKUN AUTHORNYA ATAU ENGGAK] [ADA YANG BACA AJA UDAH BERSYUKUR] *** "Bro lo mau tau gak?" Tanya Om Genderuwo. "Apaan cok?" Om Poci penasaran. "Setan kalo udah masuk dunia wp mah kagak ada harga dirinya lagi" ujar Om Genderuwo ter...