18
●
●
●
Happy Reading!!!
●●●
Seorang gadis duduk di sendirian di dalam sebuah bus dengan tujuan kota bandung. Disamping gadis itu terdapat dua buah Kuntilanak yang akan menemani perjalanannya menuju bandung.
"Lo yakin mau ke sana?" Tanya si Kuntilanak 1.
"Firasat gue gak enak" sahut Kuntilanak yang satunya.
Gadis itu hanya diam menatap lurus ke depan.
***
Dirumah, Emak tak tenang. Anaknya tak kunjung pulang. Berkali-kali Emak menghubungi Arum tapi tak diangkat karena ternyata ponsel anaknya sengaja ditinggalkan didalam kamarnya.
"Apa gue minta tolong ke si kampret aja?" Monolog Emak.
"Ah tapi masa ke dia? Gengsi dong! Pengen lapor polisi tapi anak gue kan bukan ilang, minggat dia mah"
"Terus gimana? Affah iyah gue harus minta tolong si kampret?"
Setelah memikirkannya matang-matang, Emak akhirnya memutuskan untuk meminta tolong kepada Haris Kampret. Biarlah gengsi menjadi urusannya nanti. Yang terpenting Emak harus mencari tau keberadaan anaknya. Alasan Emak meminta tolong kepada si Kampret, ya karena lelaki itu punya banyak koneksi.
Saking paniknya, Emak pergi ke rumah si Kampret dengan berjalan kaki. Emak sebenarnya ingin meminta tolong lewat telepon tapi tidak enak hati. Gini-gini Emak masih punya hati.
Sementara itu, di kediaman keluarga pengusaha kaya raya yang beberapa minggu lalu kerampokkan, tengah terjadi pertengkaran dari kemaren malam hingga hari ini. Satu-satunya anak mereka hanya menonton pertengkaran keduanya sambil duduk di sofa dan tangan yang sibuk mengupasi kacang.
"Mau ditaro dimana muka aku mas? Aku malu sama wangi! Dan kenapa dari sekian banyaknya wanita, harus aku yang kamu jadikan selingkuhan!" Seru Dania. Wanita itu masih memakai pakaian yang tadi malam ia kenakan ke Cafe Sing & Kong.
Haris menunduk. Ia tidak bisa menjelaskan semua ini. Lelaki itu terlalu takut dan pengecut. Darimana semua berawal? Haris tau dengan jelas, semua hal yang ia tutupi pasti akan terbongkar tapi bisakah waktu diulang? Kalau saja Haris tau ada Wangi dan Arum disana, Haris lebih baik tidak datang.
"Jawab mas! Mendadak bisu kamu?" Sinis Dania namun mata wanita itu berkaca-kaca.
Dania merasa bersalah kepada Wangi. Tapi bukankah semuanya adalah kesalahan Haris? Lelaki itu yang menjerat Dania masuk ke dalam kehidupannya. Dania tidak tahu apa-apa. Bahkan saat Haris melamarnya, tidak terdeteksi jika Haris adalah lelaki brengshake.
"Umur irzan sama umur anaknya wangi beda satu tahun, berarti kamu selingkuh sama aku-" Dania tidak bisa melanjutkan ucapannya. Lidahnya terlalu kelu. Kepalanya pusing memikirkan semua fakta yang ada.
Kraukk
Kraukk
Suara kacang yang sedang dimakan Irzan. Cowok itu sama sekali tidak berniat untuk membantu ibu ataupun ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Somplak [End]
Action[TERSERAH MAU FOLLOW AKUN AUTHORNYA ATAU ENGGAK] [ADA YANG BACA AJA UDAH BERSYUKUR] *** "Bro lo mau tau gak?" Tanya Om Genderuwo. "Apaan cok?" Om Poci penasaran. "Setan kalo udah masuk dunia wp mah kagak ada harga dirinya lagi" ujar Om Genderuwo ter...