03
●
●
●
Waktu mulai menampakkan siangnya. Para Murid-murid SMANDA mulai berkeliaran kesana-kemari mencari makan dan minum. Mereka diberi waktu istirahat hanya 1 jam saja.
Arum dan Silent Girl pun sama, tadinya mereka sudah pergi ke Kantin tapi sayangnya Kantin telah dipenuhi lautan manusia. Yap! Arum dan Silent Girl ternyata sekelas.
Kini, Arum dan Silent Girl memilih untuk makan bakso saja yang ada dipinggir jalan.
"Mang bakso nya dua ya! Yang satu bakso nya banyakkin tapi bayarnya dikurangin" teriak Arum memesan Bakso.
Tukang Bakso menggerenyit mendengar teriakkan Arum. Ada gitu ya orang beli bakso,minta banyak tapi bayar dikurangin? Emang Arum mah kan otaknya ketinggalan setengah di alam rahim.
Arum celingukkan mencari bangku kosong untuk ia duduki bersama Silent Girl.
"Nah tuh kosong. Nyok lah duduk disitu" Ajak Arum menarik tangan Silent Girl agar mengikutinya.
Sambil menunggu pesanan, Arum celingukkan kala merasa seperti ada sesuatu yang sedang menatapnya. Arum mengusap leher belakangnya. Arum dan Silent Girl duduk saling berhadapan. Arum terkejut kala melihat Genderuwo yang berdiri disebelah tukang bakso.
"Om Genderuwo jualan bakso?" Batin Arum bertanya.
Arum sering mangkal disini sendirian dan baru kali ini ia melihat sosok Genderuwo ada disini. Arum terus menatap Genderuwo itu tanpa sadar jika Silent Girl memperhatikannya. Silent Girl menaikkan sebelah alisnya.
Tanpa perasaan, ia menggebrak meja. Sengaja untuk menyadarkan Arum.
Brak!!!
"BH EMAK COPOT EH BH EMAK COPOT" latah Arum.
Silent Girl menutup wajahnya malu. Sungguh, kenapa ia mau-mau saja istirahat bersama Arum. Untung disini sepi dan hanya ada beberapa siswa. Tapi tetap saja tak dapat dipungkiri Arum juga malu latah seperti itu.
Om Genderuwo yang tadinya fokus pun terkejut dan ia lebih terkejut lagi karena ternyata orang yang membuatnya terkejut adalah Arum.
Arum sudah sangat terkenal di dunia persetanan. Tidak ada setan yang tidak tahu siapa itu Arum.
Kaki Om Genderuwo bergetar ketika Arum menatapnya penuh seringai. Tanpa sadar ada air yang mengalir begitu deras dari ekhem 'itu nya' Om Genderuwo. Astaghfirullah jangan dibayangin.
Arum menahan tawanya. Kalo dia tertawa keras nanti malah dikira stres. Silent Girl diam membisu. Ia bingung dengan sikap Arum yang aneh.
"Ini neng bakso nya" ucap tukang bakso yang muncul tiba-tiba.
Bakso ini tidak memakai persugihan. Alasan Om Genderuwo ada disitu sebenarnya, ia juga ingin makan bakso. Pengen beli tapi gak punya duit. Dan juga gak bakal di notice sama tukangnya karena ia tidak terlihat.
"Arigatou" Arum mengucapkan terimakasih menggunakan bahasa Jepang.
"You're welcome neng" balas tukang bakso.
"Widih keren nih abangnya jago basa Inggris" puji Arum.
"Bisalah neng, saya kan pindahan dari negara Inggris" tutur tukang bakso lalu pergi untuk melayani pembeli yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Somplak [End]
Azione[TERSERAH MAU FOLLOW AKUN AUTHORNYA ATAU ENGGAK] [ADA YANG BACA AJA UDAH BERSYUKUR] *** "Bro lo mau tau gak?" Tanya Om Genderuwo. "Apaan cok?" Om Poci penasaran. "Setan kalo udah masuk dunia wp mah kagak ada harga dirinya lagi" ujar Om Genderuwo ter...