First Kiss (18+)

39.9K 1.3K 7
                                    

Tyo mengajak Nony keruangannya, Romy menatap malas pada Tyo yang terus tersenyum pada Nony.

Sekarang mereka sedang duduk di sofa yang ada di ruangan Tyo, jika Tyo dan Nony duduk bersebelahan di sofa panjang, Romy duduk di sofa tunggal seberang mereka.

Nony menatap bergantian ke arah Tyo dan Romy, situasi macam apa ini. Kenapa hanya diam saling memandang, batin Nony.

"Mmmh, Pak !" Tegur Nony pelan

"Iya..." saut Tyo lembut

"Uwek..." Romy seakan mau muntah mendengar suara lembut Tyo

"Tugas saya apa ya ?"

"Cukup disamping saya"

"Eh ?!" Nony kaget

"Maaf pak, kalau saya sudah tidak dibutuhkan lagi. Saya permisi keluar !"

"Bisa kena tipes gue, lama-lama ngeliat Tyo begitu !" Romy bergumam sebelum benar-benar pergi

Romy menghentikan langkahnya sebelum membuka pintu ruangan Tyo, dia berbalik melihat Tyo yang masih menatap Nony dengan penuh damba.

"Kasian gue sama tu cewek, bentar lagi bakal dimakan buaya !"

Romy menyebut Tyo buaya, sepertinya dia lupa akan jati dirinya yang satu spesies dengan Tyo.

—-oOo—-

Nony sekarang sudah berada di ruanganya yang hanya terhalang kaca dari ruangan Tyo. Nony sudah tau akan tugasnya selama bekerja di perusahaan ini. Nony harus selalu disamping Tyo, dan mengatur jadwal kegiatan harian Tyo. 

Nony melihat ke arah jam, sudah waktunya pulang. Nony berjalan ke ruangan Tyo untuk mengingatkan kalau waktu kerja sudah selesai dan berpamitan untuk pulang.

"Permisi pak.. " Nony masuk ruangan Tyo setelah mengetuk pintu

"Ya.." Tyo menyahut tanpa mengalihkan perhatiannya dari laptop

"Jadwal bapak untuk hari ini sudah bebas, dan saya mau permisi pulang"

Tyo yang baru sadar kalau seseorang di depannya adalah Nony, langsung mendongkak dan menatap Nony.

"Tunggu saya 10 menit, saya antar kamu pulang !"

"Eh ?! Ga usah Pak, saya bawa motor kok !"

"Tidak ada bantahan !"

Nony hanya bisa menurut, dan mendudukan dirinya di sofa. 10 menit yang dijanjikan Tyo berubah menjadi 1 jam.

Tyo menutup laptopnya, merengangkan ototnya dan melihat jam di pergelangan tangannya. Tyo berdiri dengan tergesah karena melupakan Nony, baru saja Tyo akan melangkah menuju pintu, ekor matanya melihat seseorang yang tertidur di sofa ruangannya.

Nony tertidur pulas, Tyo mendekat dan berjongkok tepat di depan wajah Nony. Dipandanginya wajah cantik itu, di singkirkannya helaian rambut Nony yang menghalangi wajahnya.

"Cantik !" Tyo tersenyum dengan ujung jari telunjuk yang menyusuri pipi Nony

"Euggh.."

Nony yang merasakan geli di area pipinya pun terbangun, betapa terkejutnya Nony ada Tyo tepat di depan wajahnya.

Sempat terpaku beberapa detik karena senyuman lembut Tyo, Nony akhirnya tersadar dan duduk.

"Ayo !!"

"Hah, kemana Pak ?" Nony yang belum sepenuhnya sadar, bingung dengan ajakan Tyo.

"Ya pulang lah, kamu mau kita menginap di kantor ?" Tyo tersenyum

"kalau saya sih yes, asal sama kamu" Tyo bergumam

My NonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang