Sebuah Tips Berbaikan

13.3K 846 20
                                    

Romy keluar dari toilet rumah Tyo dengan bertelanjang dada dan hanya memakai sarung pada bagian bawahnya.

Tyo yang sudah bersiap dengan setelan kerjanya di meja makan melotot melihat Romy yang berjalan santai menuju kamarnya, Tyo sedikit berlari mengejar Romy dan ditariknya paksa pundak Romy sehingga hampir terjatuh.

"Yo... kasar banget dah !" Romy meraba pundaknya yang terasa sakit akibat cengkraman tangan Tyo

"Lo gila Rom, ngapain lo masuk kamar gue ?! Ga pake baju lagi !!" Tyo memperhatikan Romy dari atas sampai bawah, bisa dipastikan Romy habis mandi.

"Gue pinjem baju, ga ada baju ganti gue !" Romy menyingkirkan Tyo yang menghalangi pintu

"Rom, lo mau mati apa gimana ? Di dalam ada Nony !!"

Romy menghentikan kegiatannya yang mencoba membuka pintu, dia seolah lupa kalau sahabatnya ini sudah menikah dan punya istri, mungkin efek tidur di tenda semalam.

"Sorry, lupa gue !" Romy cengengesan

"Gue tunggu di kamar tamu aja deh. Celana dalam sekalian !!"

Tyo menggelengkan kepala melihat kelakuan Romy, pantas saja Susan selalu emosi menghadapi sahabatnya itu.

Tyo masuk kamar mengambil setelan kerja dan dalaman untuk Romy, begitu mau keluar dia mendengar istrinya yang masih terbalut selimut memanggilnya.

Tyo tersenyum dan kembali menutup pintu untuk mendatangi istrinya yang baru bangun. Nony sebenarnya sudah bangun dari subuh, tapi karena mual dan muntah, Nony tertidur lagi.

"Mas belum berangkat ?" Nony mencoba duduk dan bersandar.

"Ga usah bangun kalau pusing !" Tyo merapikan rambut Nony yang berantakan

"Anak-anak gimana ?" Tanya Nony yang baru mengingat anak-anak mereka

"Kira lagi antar kakaknya sekolah sama supir"

"Kasian kakak, aku ga bisa antar sekolah" Nony merasa bersalah pada Serkan

"Ga papa, mereka ngerti mamahnya lagi sakit" Tyo mengecup kening Nony

"Mas mau kerja ?" Tanya Nony manja, entah bawaan bayi atau bukan, tapi Nony sekarang terlihat lebih manja dari sebelumnya, dan Tyo suka itu.

"Iya, ada meeting. Nanti aku minta Susan temenin kalau bosan, kamu istrihat aja ya. Bi Surti lagi buatin bubur buat sarapan, habis itu minum obat mualnya ya sayang !"

Bukannya mendengar semua ocehan Tyo, Nony malah sibuk memperhatikan gerakan mulut Tyo dan tersenyum. Tyo yang sadar kalau istrinya senyum berhenti bicara dan langsung menyatukan bibir mereka.

"Mmphh.." Nony kaget dan mendorong Tyo

Bukan Tyo namanya kalau dengan mudah melepaskan diri dari Nony, ditahannya tengkuk Nony agar tidak memundurkan kepalanya. Dilumatnya dengan dalam bibir merah yang membuatnya candu itu.

"Masshh.." Nony mendesah ketika ciuman itu terhenti

Tyo harus menghentikannya sebelum Pitung bangun dengan sempurna dan mencari rumahnya, dokter masih melarang Pitung untuk bertamu ke rumahnya.

"Nanti keterusan sayang !" Tyo nafas dengan tersengal menahan gairahnya

"Mas bawa baju ganti ?" Nony baru melihat baju yang dibawa Tyo

"Buat Romy !"

"Eh, Susan serius ga bolehin Kak Romy masuk rumah ?"

"Hmm.." Tyo merapikan kemejanya yang sedikit berantakan

My NonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang