Spesial Part 3 (Kisah Cinta Romy)

2.6K 171 6
                                    

Romy memakan batagor di depan gang tempat kos Susan. Sifat ramah membuatnya mudah bergaul dengan siapa pun yang baru dikenal.

Pedagang warung dan tukang batagor mendengar dengan seksama setiap perkataan Romy. Otaknya yang cerdas membuatnya dengan mudah membagikan beberapa pengalaman kerja dan tips membuka usaha untuk para pedagang itu.

"Emang, pacar Abang yang mana ?!" Tanya anak muda penjaga warung yang berada di dalam gang tempat kos Susan

"Itu loh, Neng Susan yang tinggal di lantai atas !" jawab tukang batagor

"Pinter Si Abang milih pacar, temennya yang ga kalah cantik itu kemana ya ?! Lama ga keliatan ?" Tanya penjaga warung

"Udah pindah kos !" jawab tukang batagor yang tahu semua gosip tentang isi kos

"Nony maksudnya ?!" Romy memastikan

"Iya Bang, Mbak Nony yang putih itu !" Ucap penjaga warung itu dengan tersenyum membayangkan wajah cantik Nony

"Dia mau nikah sama bos gue !!"

"Wih !! Jadi, ceritanya Si Abang dan Si Bos dapat jodoh di kos ini ?!" Pemuda penjaga warung itu heran

"Sstt... Bang ! Itu, Si Neng pulang !" Tukang batagor melihat Susan memasuki gang dengan berjalan kaki

"Gue duluan ya, ambil aja sisanya !" Romy memberikan masing-masing satu lembar uang merah untuk penjaga warung dan penjual batagor sebelum menyusul Susan.

"Neng !!" panggilan Romy mengagetkan Susan

"Kamu ?! Ngapain lagi ke sini, udah gue bilang ga usah ke sini !" Susan berkata dengan jutek

"Abang ga mau datangin Neng kok ! Abang makan batagor di situ !" Romy menunjuk tukang batagor yang melambaikan tangan dengan ceria

"Alesan !! Sudah, pulang sana !! Gue capek mau tidur !!"

"Mmhh... gue boleh numpang ke toilet ?" tanya Romy memegang perutnya

"Gue ga akan kemakan modus lo, Bang !" tanpa Susan sadari, mulutnya mengucapkan panggilan 'Abang' untuk Romy.

"Arrgghh... abang serius !! Mau keluar !! Aakkh !!" Romy dengan panik memegang bokongnya

"Eh, serius ?! Ayok, buruan !!" Susan jadi ikut panik melihat ekspresi Romy, dengan cepat Susan menarik tangan Romy menuju kamarnya.

"Yes !!" Ucap Romy pelan dengan tangan mengepal

—-oOo—-

"Mau dibelikan obat ?!" Tanya Susan cemas menatap Romy yang keluar dari toilet

"Ga usah, minum aja cukup !" Romy meminum teh hangat yang berada di meja rias Susan

"Lo, eh.. Kalau Bapak sudah baikan, Bapak bisa pulang !" Usir Susan secara halus, dia sedikit melunak ketika melihat wajah Romy yang nampak berkeringat dan terkadang meringis memegang perut

"Apa yang harus Abang lakuin agar Neng percaya ?!" Romy menatap Susan dengan serius

"Eh ?!" Susan susah payah menyembunyikan ekspresi wajahnya yang tersipu ketika ditatap dengan intens oleh pria tampan berkemeja putih di depannya

"Abang pamit pulang ya Neng, good night !" Romy tersenyum sebelum keluar dari kamar kos Susan.

Susan secara diam-diam memperhatikan Romy dari lantai atas, dia merasa bersalah karena mengabaikan Romy.

Disatu sisi, dia ingin menikmati semua yang ada didepan matanya dengan menerima Romy. Tapi disisi lain, dia terlalu takut untuk memulai suatu hubungan yang menurutnya sangat instan.

My NonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang