Baby Launching (End)

16.6K 883 24
                                    

Tyo sedang memimpin rapat penting dengan calon perusahaan yang akan bekerjasama dalam proyek barunya. Peserta rapat selain Romy pasti tidak akan menyangka di balik sifat berwibawa dan tegas yang ditunjukkan Tyo di hadapan beberapa orang di ruang rapat, terdapat Tyo yang manja dan bucin kepada istrinya.

Ponsel Tyo berdering beberapa kali, sayangnya ponsel hitam dengan wallpaper wajah cantik Nony itu tertinggal di meja ruangannya. Di seberang sana beberapa orang dengan cemas mencoba menunggu panggilan sampai terjawab.

Romy yang berada di sebelah Tyo duduk dengan gelisah ketika ponsel di kantong celananya terus bergetar. Dia sudah menduga pasti ini ulah Neng kesayangan sekaligus menyebalkannya itu yang meminta sesuatu seperti sebelumnya.

Mendapat lirikan tajam dari sang bos besar di sebelahnya, akhirnya Romy keluar untuk menerima panggilan.

"Halo..."

"Abang, lama banget sih angkat telponnya ?" Suara Susan terdengar panik dari seberang sana

"Ada apa Neng ?" Tanya Romy mencoba tenang

"Cepet kerumah sakit sekarang !"

"Eh, siapa sakit ? Bimas sakit ?" Otak Romy sepertinya sudah dipenuhi oleh kambing jantan berwarna putih itu, sehingga yang dipikirannya hanya Bimas

"Apaan sih Abang, Nony mau melahirkan !!"

"Eh, kok bisa ?" Mendadak otak cerdas Romy tidak berfungsi dengan benar

"ABANG !!! Cepet kasih tahu kak Tyo juga, kami semua sudah di rumah sakit !!"

Tut... Tut...

Panggilan tertutup sepihak, Romy memiringkan kepalanya seolah mencerna ucapan Susan tadi. Setelah sadar, dia langsung berlari keluar kantor. Bahkan dia melupakan rapat penting tadi.

Romy melihat istrinya dan Bi Surti duduk di depan ruang bersalin, dia mendekat dengan nafas tak beraturan karena berlari dari parkiran menuju ruang bersalin di lantai dua rumah sakit, bahkan tanpa menggunakan lift.

"Neng ?!"

"Loh, Abang sendiri ?" Tanya Susan bingung

"Iya !" Romy masih mengatur nafas

"Kak Tyo mana ?" Susan berdiri mencari Tyo di belakang Romy, tapi tidak ada

"Mampus gue !" Saking paniknya Romy bahkan lupa kalau yang melahirkan adalah istri bos sekaligus sahabatnya.

Baru saja Romy mau mengambil ponsel dari celananya dan mencoba menghubungi Tyo, bidan dari ruang bersalin keluar dan menarik Romy untuk masuk ke dalam karena Nony terus menangis mencari suaminya.

"Pak, ayo ikut saya. Istrinya butuh bapak !"

"Eh.. Eh.. sa-saya bukan suaminya sus, aduh Neng, tolong !!"

Susan bengong dengan apa yang barusan terjadi di depannya. Tapi kemudian dia sadar kalau harus menelepon Tyo. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya panggilan itu tersambung.

"Kak !!"

"Kenapa ? Dimana Romy ?!"

Suara Tyo terdengar menyeramkan di seberang sana, sungguh dia kesal pada Romy yang bersikap secara tidak profesional meninggalkan rapat penting hanya untuk mengikuti kemauan istrinya yang berkedok ngidam.

"Nony mau melahirkan Kak !!"

"APA !!!"

—-oOo—-

Di dalam ruang bersalin, tangan Romy diremas dengan kuat oleh Nony. Nony yang sedari tadi memejamkan mata menahan rasa mules bercampur sakit di perutnya tidak menyadari kalau bukan tangan suaminya yang dia remas.

My NonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang