Spesial Part 1 (Kisah Cinta Romy)

6K 180 16
                                    

Diatas sebuah motor matic berwarna hitam, dua insan manusia berbeda kelamin sedang menyusuri jalan malam yang dingin.

Jika sang pengemudi motor sedang tersenyum penuh arti, berbeda dengan penumpangnya yang merasa risih dan takut ketika harus berboncengan dengan orang asing.

Romy berdecak kesal ketika harus melepaskan tangannya dari atas tangan Susan yang berada diperutnya.

"Kucing sialan !!" Ucap Romy kesal ketika mengerem motor secara mendadak

"Eh, ga jadi sialan deh. Kucing pintar, hush.. hush..." Kekesalan Romy hilang ketika merasakan dua benda kenyal menempel pada punggungnya

Dia malah ingin menyuruh kucing-kucing lain menyebrang secara mendadak seperti tadi.

"Ck.. lain kali, hati-hati dong mas kalau bawa motor" Susan kesal ketika harus membenturkan badan bagian depannya ke punggung pria asing didepannya akibat rem mendadak.

Sekarang dua payudaranya yang besar itu terasa nyeri, Susan kembali memundurkan dirinya ketika Romy mulai menjalankan motornya lagi.

"Maaf neng, abang ga sengaja" Romy tersenyum menoleh kearah belakang sebelum kembali memulai perjalanan

"Ngomong-ngomong, kita belum kenalan nih, nama eneng siapa ? Kalau abang Romy Bagaskara, just call me Romy biar lebih akrab" Romy bicara dengan lancar

"Hah !! Apa mas ?!" Jawab Susan dari belakang dengan berteriak

"Kampret !! Capek-capek gue ngomong, dia mode budeg !!" Romy kesal

"Gimana mas ? Saya ga denger" Susan sedikit memajukkan tubuhnya agar mendengar ucapan Romy

"Nama kamu siapa ?" Tanya Romy singkat

"Saya Susan mas"

"Lah, begitu doang ?! Kamu ga tanya balik nama abang siapa ?! Ni cewek ga ngerti urutan orang kenalan apa gimna sih ?!"

"Eh iya, nama ab- eh mas siapa ?!" Susan masih agak canggung untuk memanggil abang

"Romy, nama abang Romy"

"Eh neng, bapak kamu pelaut ya ?!" Romy yang tak pernah kehabisan topik pembicaraan memecah keheningan diatas motor

"Bapak saya sudah meninggal mas"

"Tai !! Baru mau gombal udah gelap"

—-oOo—-

Romy sepertinya sedang dilanda rasa tidak enak hati akibat pertanyaannya tadi diatas motor. Terbukti, setelah percakapan terakhir, Romy jadi lebih pendiam sampai kos Susan.

"Makasih banyak mas tumpangannya" Susan sungguh risih dengan Romy, pekerjaannya yang sering bertemu pria seperti Romy membuatnya memandang Romy sama saja seperti pria diluaran sana.

"Eh, kita belum kenalan secara resmi" Romy menahan langkah Susan yang akan meninggalkannya

"Kan tadi sudah, nama mas Romy kan ?!"

"Jabat tangan dong kaya di film-film" Romy mengulurkan tangannya

Dengan malas Susan membalas jabatan tangan Romy, dan mereka menyebutkan nama lengkap masing-masing.

"Sudah kan ?!" Tanya Susan

"Iya sudah, kalau mau kenalan lagi. Ya hayok ! Nawarin minum juga boleh, ekhem.. ekhem... ha-us !!" Romy mengelus lehernya

"Itu, didepan ada warung mas. Kalau mau beli minum disitu bisa" Susan menunjuk arah warung yang dimaksud, Susan bukan wanita bodoh yang bisa dengan mudah termakan modus lelaki seperti Romy

My NonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang