Romy masuk kamar pengantinnya dengan senyum secerah mentari pagi, dia sudah memastikan tidak akan ada gangguan di malam pertamanya.
Acara resepsi sudah selesai dari 1 jam lalu, Tyo dan Hendri tidak terlihat. Entah mereka kemana, mungkin sudah tidur pikir Romy. Setelah memastikan semua aman, dia siap untuk menikmati makan malam dengan menu utama Susan Pratiwi.
Susan yang baru keluar dari kamar mandi setelah berendam di air hangat terkejut ketika ada tangan yang memeluknya dari belakang, dia tersenyum ketika kepala Romy muncul dari bahu kirinya dengan mengendus-ngendus lehernya.
"Wangi banget Nengku.." Romy mengecup sekilas pipi kiri Susan
"Aku mau ganti baju dulu ah, Abang mandi sana !" Susan mencoba mengurai pelukan Romy yang erat
"Ga usah ganti baju, ini langsung dibuka aja !"
Romy menarik selipan handuk di dada Susan, dan terjatuhlah handuk putih tebal itu ke kaki Susan.
"Abang..." Susan merengek dengan menutup kedua payudaranya dan mengapit kedua pahanya untuk menutupi miliknya yang tak tetutupi apapun.
"Iya... Neng !" Romy menyeringai dan maju mendorong pelan tubuh Susan hingga terduduk di tempat tidur yang penuh dengan taburan bunga mawar.
Romy membuka baju dan celananya dengan terburu-buru, hanya tinggal celana dalam yang tersisa di tubuhnya. Dituntunnya Susan yang terpejam karena malu melihat tubuh Romy untuk berbaring di kasur.
"Buka mata kamu, Neng !" Perintah Romy dengan lembut
"Malu..."
"Awalnya malu, nanti lama-lama mau !"
Romy mencium bibir Susan, awalnya lembut lama-lama menuntut dan bergairah. Tangannya menarik tangan Susan ke atas kepala dan menahannya dengan satu tangan.
"AHH !! ABANG !!"
Susan mendesah ketika mulut Romy menghisap kuat kedua putingnya, Romy menyusu seperti bayi yang kehausan. Sudah lama Romy tak menikmati ini.
Tangan Romy yang satunya turun ke bawah untuk menjelajahi lembah yang mulai basah. Milik Susan berkedut ketika mulut Romy bergantian mengisap kedua payudaranya.
"Abang.... Ahhh !!!"
Jleb...
Jari tengah Romy sukses masuk ke lubang milik Susan yang sudah basah, jempolnya mengelus benda kecil merah yang membuat Susan terus mendesah dan membuat kepalanya mengeleng-geleng tak karuan.
"Neng..." Romy berkata serak setelah Susan menjerit dan tangannya terasa basah karena cairan kenikmatan milik Susan yang keluar.
Susan yang masih terengah-engah menatap mata Romy dengan sayu. Sungguh Susan baru sadar kalau dia menikahi seorang pria dewasa yang tampan.
"Gantian yuk !"
"Hah ?!"
Romy melepas kedua tangan Susan yang di genggamnya di atas kepala, lalu menarik satu tangan Susan untuk ditaruh di senjatanya yang sudah sangat menegang di balik celana dalam hitamnya.
"Bang ?!" Susan Ragu
"Elus, Neng.." Romy yang sudah berbaring di sebelahnya, menarik tubuh Susan untuk sedikit miring dan menuntun tangan Susan untuk mengelus miliknya.
"Gede banget, Bang.." Susan bicara pelan ketika Romy menurunkan celana dalamnya
"Punya Romy gitu ! Aahh !!" Romy mendesah ketika tangan Susan meremas senjatanya yang sudah sangat keras
Romy sudah tidak tahan, di dorongnya Susan hingga berada di bawahnya. Digesekkannya miliknya pada milik Susan.
"Aarrgghh !" Romy mendesah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nony
Romansa[Cerita Dewasa] "aku belum siap untuk menjalin hubungan lagi dengan seseorang, cukup begini" -Nony "cinta itu sederhana, yang rumit itu kamu !" -Tyo Mampukan Prasetyo Nugraha, seorang lelaki matang dan tampan itu menaklukan hati seorang Nony Agusti...