Prolog

404 71 27
                                    

──•~❉♡❉~•──

❝𝐋𝐚𝐲𝐚𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠𝐤𝐮𝐥 𝐛𝐞𝐤𝐚𝐬 𝐥𝐮𝐤𝐚❞

"Apakah kalian tau bagaimana cara melipat kertas menjadi sebuah burung yang indah dan menggantungnya di sebuah pohon?"

"Apakah kita perlu menggantungnya di pohon? Kita ini masih anak-anak bagaimana jika terjatuh, nanti kita akan di marahin oleh ibu panti jika ada yang terluka di antara kami"

"Haha, tentu saja aku yang akan membantu kalian menggantung burung kertas itu di pohon, kalian tidak akan ada yang terluka"

"Apakah menjadi orang dewasa itu sangat menyenangkan? Ku rasa menjadi orang dewasa itu sangat menyenangkan karena kita bisa melakukan banyak hal"

"Menurutmu seperti itu? Tapi menurutku menjadi dewasa itu sangat sulit"

"Sulit bagaimana? Bukankah jika sudah tumbuh menjadi dewasa kita akan bahagia dan bertemu dengan orang yang kita cintai"

"Bagaimana jika orang itu pergi bersama dengan orang yang dia cintai"

"Memangnya perempuan yang anda cintai tidak membalas cintai anda hingga dia pergi meninggalkanmu? Dia perempuan yang buruk, bagaimana bisa dia pergi meninggalkan anda sendirian"

"Bukan seperti itu, dia hanya ingin bersama dengan orang yang dia cintai... Dan kini mereka sudah bahagia di sana"

"Langit? Bagaimana bisa?"

"Lebih tepatnya di surga, mereka berdua sudah bahagia di sana"

"Jadi perempuan yang anda cintai itu sudah bersama dengan kekasihnya di surga? Itu menyedihkan"

"Tak apa jika mereka pergi, itu artinya tuhan memilih untuk mengakhiri kisah mereka di dunia dan melanjutkan kisahnya itu di surga"

"Kata ibu panti, orang tua kita juga sudah berada di surga"

"Benar ibu panti pernah berkata seperti itu"

"Kalian anak-anak yang kuat"

"Lalu bagaimana kisah mereka bisa sampai surga"

"Aku tau kisah mereka hanya sesaat di dunia tapi mengapa setelah kehilangan seorang kakak laki-laki, aku juga kehilangan dia"

"Kakak laki-laki yang anda maksud adalah kekasih dari perempuan yang anda cintai? Bagaimana bisa anda mencintai kekasih dari kakak anda sendiri?"

"Kakak ku hanya menitipnya... Tapi dia ingin bersama dengannya, aku tidak bisa menjaganya di dunia... Dan kini, ketika aku melipat kertas hingga berbentuk sebuah burung, aku selalu merasakan jika mereka masih ada di sini. Mereka yang tersenyum kearah ku sambil melambaikan tangannya"

"Apakah kita perlu melipat kertas hingga berbentuk burung untuk menghidupkan kembali orang yang sudah tiada"

"Orang yang sudah tiada tak bisa kembali lagi, mereka sudah tenang di sana untuk selamanya"

"Bagaimana kisah mereka? Tolong ceritakan kisah mereka untuk kita semua"

"Kisah mereka sama seperti cara melipat burung kertas ini, sangat rumit untuk melipatnya di awal tapi kertas itu akan berubah menjadi kertas berbentuk burung yang indah pada akhirnya"

To be continued...

Sudah vote belum? belum?
Vote dulu ya💗

Terima kasih yang sudah vote dan follow akun ini

Dan jangan lupa follow juga akun-akun sosmed author

Dan jangan lupa follow juga akun-akun sosmed author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Merangkul Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang