•~❉᯽❉~•
Sebuah ruangan dengan semua barang-barangnya dominan berwarna putih yang beraroma pekat obat-obatan, tapi Vanilla dan Gendra sudah terbiasa dengan aroma ciri khas rumah sakit tersebut.
Sudah sangat terbiasa, tapi bagi Vanilla itu tetap menakutkan.
Suasana di ruangan ini mendadak jadi serius.
Sang dokter berjubah putih angkat bicara setelah melihat sebuah lembaran kertas.
"Saya akan menambahkan beberapa obat untuk Vanilla" ucap sang dokter.
"Aku tidak mau obat tambahan itu" timpal Vanilla dengan cepat.
Gendra yang duduk di sampingnya dengan refleks menoleh dan menautkan alisnya.
Vanilla menunduk pandangannya, "Aku sudah punya obat terlalu banyak" lanjutnya.
Gendra dan dokter Haren terdiam.
Saat sedang menatap Vanilla, dokter Haren melihat kearah pergelangan tangan perempuan berambut sebahu itu. Dimana jam tangan monitor detak jantungnya?
"Kemana monitor detak jantung kamu?" tanya dokter Haren dengan lembut.
Mendengar itu, Gendra langsung melihat pergelangan tangan Vanilla, dia baru menyadari jika Vanilla tidak menguntungkan jam tangan monitor detak jantungnya.
Yang di tanya egan untuk membuka suaranya, dia tak bisa berkata apapun.
"Vanilla, saya ini adalah dokter pribadi keluarga kamu. Kamu harus memberi tau saya jika sesuatu hal yang aneh terjadi" ujar dokter Haren.
Gendra mengelus punggung rapuh Vanilla dengan lembut, dia tau jika adiknya sedang kebingungan, Vanilla selalu seperti itu. dia akan terdiam hingga akhirnya Vanilla kembali membuka suaranya.
"Sebenarnya..." bibir Vanilla tiba-tiba gemetar.
"Rasa sakit itu selalu datang di waktu yang tidak tepat, jadinya aku tidak memakai jam tangan monitor itu karena selalu berbunyi setiap saat" ucap Vanilla dengan pelan.
"Aku tidak nyaman dengan itu" lanjutnya.
Dokter Haren menghela nafas panjangnya, dia tersenyum tipis.
"Tak apa jika kamu tidak ingin memakai jam tangan itu, tapi kamu harus mau minum obat tambahan agar jantung mu baik-baik saja, bagaimana?" tawar dokter Haren.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Merangkul Luka
Fanfiction❝𝐋𝐚𝐲𝐚𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠𝐤𝐮𝐥 𝐛𝐞𝐤𝐚𝐬 𝐥𝐮𝐤𝐚❞ Pertemuan masa kecil di bawah pohon Flamboyan yang dihiasi burung kertas warna-warni dan sebuah perjanjian untuk berteman selamanya. ❝𝐇𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐚𝐤𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚�...