24. Hadiah

34 31 0
                                    

•~❉᯽❉~•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•~❉᯽❉~•

Setelah mengantar Kak Gendra ke  bandara, Vanilla memutuskan untuk pergi tempat seharusnya dia datangi hari ini.

Tak lupa dia sudah menyiapkan hadiah kecil namun istimewa untuk seseorang yang berulang tahun hari ini. Tak sabar untuk bertemu dengan orang itu.

Vanilla melangkah kakinya melewati rumput-rumput, hembusan angin yang bisa kapan saja membuat dirinya terbang seperti burung-burung di langit.

Dia duduk, menyenderkan kepalanya di pohon rindang itu, guguran bunga merah cerah berhamburan di sekitar. Vanilla menyembunyikan kotak hadiahnya di balik badannya.

Vanilla terlalu bersemangat menunggu seseorang yang dia tunggu di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vanilla terlalu bersemangat menunggu seseorang yang dia tunggu di sini.

Tiba-tiba sebuah memori masa lalu terputar di pikirannya, sebuah memori dimana pertemuannya dengan seorang teman masa kecilnya.

Di sini.




"Kamu mau jadi teman aku?" tanya gadis kecil itu.

"Iya, Aku mau jadi teman kamu" anak laki-laki menganggukkan kepalanya kemudian dia tersenyum.

Anak laki-laki itu menyodorkan sebuah burung kertas origami pada gadis kecil berambut gelap.

"Ini buat kamu"

Gadis kecil itu menerimanya walaupun awalnya dia kebingungan,

"Buat aku?"

Anak laki-laki itu lagi-lagi tersenyum.

"Di simpan ya"




Ckat!

Vanilla membuka kedua matanya, nafasnya tidak beraturan. Dia dengan segera mengeluarkan obat-obatannya yang selalu di bawanya.

"Akhh!!" nafasnya tersengal. Dia menelan 5 pil obat tanpa air minum, sesak sekali. Mencoba untuk menenangkan diri agar obat yang dia telan dapat tertelan dengan baik.

[✓] Merangkul Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang