37. Balon udara

64 32 9
                                    

•~❉᯽❉~•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•~❉᯽❉~•

"Lihatlah pemandangannya sangat indah dari atas sini, kamu harus segera melihatnya"

Megantara sangat takjub dengan pemandangan yang dia lihat dari balon udara yang dia naikin bersama Vanilla.

"Apakah sangat tinggi?" sahut Vanilla sambil memejamkan mata hingga kerutan wajahnya terlihat. Kakinya gemetaran.

"Vanilla takut?" Megantara merasakan ketakutan yang di alami Vanilla, perempuan itu mencengkeram erat tangannya.

"Jangan takut aku ada di sini. Kamu bisa membuka matamu sekarang, dan lihatlah kita bisa melihat pohon Flamboyan kita dari atas sini"

Benar, Megantara ada di sini.

Vanilla memberanikan diri untuk membuka matanya, dia tidak perlu takut lagi karena Megantara menggenggam tangannya.

"Bagaimana? Menakjubkan bukan?"

Jika saja bukan karena kehangatan dari tangan yang di pegangnya, sudah di pastikan Vanilla akan muntah karena mual.

"Kamu benar, ini tidak terlalu buruk jika aku bersamamu. Pohon Flamboyan kita sangat kecil jika di lihat dari atas sini" matanya berbinar, Vanilla menunjuk kearah bianglala besar di sana, "Bukankah itu bianglala di taman bermain tempat berkerja mu"

Megantara tidak melihat, dia sibuk memperhatikan perempuan di sampingnya.

"Ini pertama kalinya aku naik balon udara dan beruntung aku bersama mu" senyum cerah dari Vanilla, dia kembali melihat ke bawah untuk memastikan seberapa jauh mereka terbang.

"Mungkinkah jika terjatuh dari atas sini rasanya sangat sakit?"

Megantara hanya terdiam sambil terus menatap Vanilla dengan wajah yang tidak berekspresi.

"Kau harus mencobanya jika itu membuatmu penasaran" jawab Megantara, nada bicara terdengar berbeda dari sebelumnya.

Vanilla menoleh kearahnya dengan raut wajah bingung.

"Apa maksudmu?"

Megantara tidak menjawab, dia berjalan mendekat kearahnya dan kedua tangannya memegang bahunya.

Brus!!

Dan tiba-tiba Megantara mendorongnya hingga Vanilla terjatuh dari balon udara.

Anehnya. Vanilla terjatuh tapi dunia ini seperti berjalan lambat.

Mengapa Megantara mendorongnya?

Dari atas sana, Vanilla melihat Megantara yang terdiam sambil menunggunya terjatuh di bumi. 

Semakin dekat...

[✓] Merangkul Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang