•~❉᯽❉~•
"Astaga Vanilla!!"
"Kamu kenapa naik-naik ke atas kursi gini. Bahaya, nanti kamu jatuh"
Gendra panik ketika baru saja masuk kedalam kamar Vanilla yang pintunya tak sepenuhnya tertutup dengan rapat, ia melihat Vanilla sedang naik di atas kursi.
Vanilla mencoba untuk menempelkan sebuah bintang-bintang di atas langit-langit kamarnya. Gendra mendongakkan kepalanya melihat bintang-bintang yang sudah tertempel di atas sana, banyak sekali.
Setelah menempel bintang terakhir, Vanilla langsung turun dari kursinya dengan sedikit melompat.
"VANILLA!!" khawatir Gendra yang melihat Vanilla loncat dari kursinya.
Perempuan berambut sebahu itu hanya terkekeh melihat kakaknya khawatir padanya, padahal dirinya baik-baik saja.
"Hehe maaf kak"
Gendra mengacak-acak rambut Vanilla, "Jangan naik-naik kursi lagi ya, bahaya. Nanti kalau ga hati-hati kamu bisa jatuh"
Vanilla mengangguk sambil merapikan rambutnya yang berantakan karena Gendra.
"Iyaaa kak Gen"
"Tunggu sebentar aku mau menunjukkan suatu hal" lanjut Vanilla sambil berjalan kearah jendela kamarnya dan menutup tirai kamarnya, kemudian Vanilla mematikan lampu kamarnya.
"Kenapa di matiin lampunya?" bingung Gendra.
Vanilla mendongak kepalanya menatap bintang-bintang yang tadi dia tempelkan di atas langit-langit kamarnya, terukir senyuman indah menghiasi wajah Vanilla. Gendra pun ikut mendongak kepalanya, dia melihat bintang-bintang yang bersinar dalam gelap.
"Bintangnya bersinar dalam kegelapan"
"Menakjubkan bukan?" tanya Vanilla pada Gendra.
Gendra tersenyum lalu mengangguk kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Merangkul Luka
Fanfiction❝𝐋𝐚𝐲𝐚𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠𝐤𝐮𝐥 𝐛𝐞𝐤𝐚𝐬 𝐥𝐮𝐤𝐚❞ Pertemuan masa kecil di bawah pohon Flamboyan yang dihiasi burung kertas warna-warni dan sebuah perjanjian untuk berteman selamanya. ❝𝐇𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐚𝐤𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚�...