43. Terima kasih

75 35 1
                                    

•~❉᯽❉~•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•~❉᯽❉~•

Tring!

Pintu cafe di buka oleh Vanilla, hari ini Vanilla menghampiri Leo yang sedang bekerja menjadi barista di cafe ini. Bukan hanya Leo tapi ada dua teman SMA nya yang kerja di cafe ini— mereka pemilik cafe ini. Liam dan Regan.

Untung saja hari ini cafe ini tidak terlalu ramai pengunjung. Kemudian Vanilla menghampiri laki-laki yang baru saja mengantarkan pesanan pembeli.

"Liam" panggil Vanilla tersenyum cerah dan sang pemilik nama pun menoleh kearahnya.

Apakah Liam terkejut? Tidak, karena Vanilla selalu datang kemari untuk menemui Leo.

"Vanilla, cari Leo ya?" tanya Liam sedikit mengeluarkan ekspresi menggoda yang membuat Vanilla tersipu malu. 

"Tuh orangnya di sana" tunjuk Liam pada Leo yang sedang membuatkan kopi pesanan pembeli.

Vanilla tersenyum kemudian dia berjalan menghampiri Leo di sana.

Tunggu Vanilla memiliki ide jahil untuk Leo. Dia akan menyamar menjadi pembeli yang mengeluh karena kopi pesanannya lama sekali di sajikan.

"Bisa lebih cepat lagi ga sih? Saya udah lama sekali menunggu!" ucap Vanilla dengan nada suara yang dia buat-buat.

"Tunggu sebentar ya—" awalnya Leo terkejut karena anak pelanggan yang mengeluh, tapi saat dia berbalik ternyata, "Vanilla"

Vanilla tertawa karena sudah berhasil menjahili Leo.

"Hahah kamu kaget ya"

Leo menggelengkan kepalanya, dan membuat Vanilla menghentikan tawanya.

"Enggak kok, aku sudah hafal sama suara kamu meski tadi suara kamu itu di buat-buat" balas Leo.

Vanilla cemberut kemudian mengibaskan rambut panjangnya, "Kamu ga kenal aku, aku udah ganti nama" celetuknya.

Leo mengangkat kedua alisnya, "Terus nama kamu siapa kalau bukan Vanilla?"

Vanilla tersenyum, "Tiramisu"

Leo terkekeh karena sahutan dari Vanilla, begitu juga Vanilla. Tapi tiba-tiba Vanilla memudar senyumannya itu karena dia teringat sesuatu di benaknya.

"Em... Enak banget aku suka Tiramisu"

Entah kenapa Vanilla harus mengikat ucapan Megantara dulu. Itu sudah delapan tahun yang lalu, saat umur Vanilla masih enam belas tahun dan kini Vanilla sudah berumur dua puluh lima tahun, sudah lama sekali hal itu terjadi tapi sisa-sisa kenangan itu masih tersimpan di benaknya.

"Haha kenapa ga stroberi aja?" ujar Leo sambil tertawa dengan renyah.

Vanilla pun kembali tertawa tapi kali ini tawanya itu terdengar sedikit canggung.

[✓] Merangkul Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang