35. Hari yang cerah

62 31 12
                                    

•~❉᯽❉~•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•~❉᯽❉~•

Pagi hari di tanggal 1 Januari 2020.

Leo sudah bersiap-siap ingin merayakan makan-makan bersama dengan teman-temannya dan juga abangnya, di rumah Regan. Regan juga mengundang Bima dan Candra teman sekelas Megantara.

"Ayo bang kita berangkat, yang lain udah nungguin nih" ucap Leo sambil mengantongi Handphonenya ke dalam saku jaketnya.

"Leo... Abang ga jadi ikut ya"

Leo mengerutkan keningnya heran dengan jawaban dari Megantara, "Kenapa? Bukannya kemarin bang Ega bilang mau ikut?!"

Megantara terdiam. Dia memang sudah berjanji dengan Leo akan ikut makan-makan bersamanya. Tapi dia juga sudah membuat janji dengan Vanilla. Dan tak mungkin juga dia harus mengingkari janjinya.

"Eum, abang-"

"Pasti ada janjikan sama perempuan cacat itu" sela Leo.

Sebenarnya Leo tidak bermaksud seperti itu, tapi entahlah dia sangat sensitif jika Megantara selalu bersama Vanilla.

"Iya kan bang?! Kenapa sih. semenjak kehadiran perempuan itu, bang Ega selalu utama-in dia dari pada aku!!" Leo menekan perkataannya.

"Bukan gitu Leo, tapi abang udah janji sama dia. Kamu tau sendiri, abang bukan orang yang suka ingkar janji sama orang lain" sahut Megantara mencoba untuk menjelaskan kepada Leo.

"Iya. Emang bang Ega ga pernah ingkar janji sama orang lain, terutama dia!" emosi Leo hampir meledak, "Tapi bang Ega selalu ingkar janji sama adik sendiri"

Megantara terdiam sejenak mencerna perkataan Leo. Dia seperti kakak laki-laki terburuk yang selalu mengingkari janjinya pada adiknya.

"Leo, bukan begitu. Maafin bang Ega ya, kalau abang selalu ingkar janji sama kamu. Yaudah nanti kalau udah selesai abang langsung ke rumah Regan"

Leo langsung pergi begitu saja dari ruang tengah, meninggalkan Megantara sendiri.

"Ga usah dateng bang kalau emang ga bisa" ujar Leo sebelum menghilang di balik pintu.

Megantara langsung mengejar Leo. Dia seharusnya tau betul jika apa yang Leo ingin itu harus ia turuti, dia memang keras kepala tapi dia tidak seburuk itu.

Leo sudah memakai helm dan menaiki motornya, dia ingin melajukan motornya tapi di tahan oleh Megantara.

"Leo tunggu sebentar"

"Kamu pasti marah sama abang, abang minta maaf ya. Abang janji setelah selesai urusan abang sama Vanilla, abang langsung ke sana. Ya, kali ini bang Ega ga bakal ingkar"

Megantara terus memohon kepada Leo.

"Aku udah bilang ga usah bang. ga usah perduliin aku, aku masih bisa sendiri tanpa adanya bang Ega" Leo menjeda ucapannya, "Aku bukan anak kecil umur enam tahun yang takut sama kucing lagi. Aku udah dewasa"

[✓] Merangkul Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang