06. My Brother

89 44 0
                                    

•~❉᯽❉~•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•~❉᯽❉~•

2 hari kemudian...

Sudah dua hari berlalu sejak kepergian sang ibu tercinta untuk selamanya. Zara telah menyusul sang suami di surga sana, meninggalkan dua anaknya yang masih berumur 7 dan 6 tahun. Semesta begitu kejam bagi mereka, setelah semesta mengambil sang ayah kini sang ibu pun dia bawa pergi menjauh dari anak-anaknya.

Suasana rumah ini terasa sangat sepi, para pelayat sudah pulang ke rumah mereka masing-masing karena jam sudah menunjukkan pukul 20:00 malam.

Ada beberapa kardus besar berisikan barang-barang penting yang tertata rapi di ruang tamu rumah itu.

Kini seorang anak laki-laki sedang menatap bingkai kecil foto keluarganya. Megantara masih tidak menyangka bahwa ibunya telah pergi untuk selamanya. Dia mengelus foto itu tepat di wajah seorang wanita yang tersenyum manis dan ada bayi kecil di dekapannya, di sisi wanita itu ada seorang laki-laki yang sedang menggendong dirinya di usia satu tahun. Foto itu di ambil sewaktu Leo baru lahir.

"Ibu..." Megantara menahan dirinya agar tidak menangis.

"Ibu pasti bahagia udah bisa ketemu sama ayah di surga" terukir senyuman tipis di wajah Megantara.

"Ibu sama ayah tenang aja, Ega sama Leo bakalan jadi anak yang baik, anak yang mandiri, dan jadi anak berbakti" Megantara menghela nafasnya sebelum dia melanjutkan perkataannya.

"Padahal besok hari ulang tahun Ega ke tujuh tahun, tapi ibu malah pergi. Sama kaya ayah, tiga tahun lalu ayah kecelakaan sewaktu pulang kerja" Mata Megantara kini memanas, dia berusaha menahan air matanya.

Tiba-tiba...

Tok! Tok! Tok!

"Megantara"

Suara itu tak begitu asing di pendengarannya. Megantara pun menoleh ke arah pintu kamarnya, dia melihat seorang wanita yang umurnya tak jauh berbeda dengan ibunya.

"Tante Killa, ada apa?" tanya Megantara.

Wanita yang diketahui namanya itu 'Killa' pun diam lalu dia tersenyum dan berkata.

"Kamu udah selesai mengemasi barang-barang yang mau di bawa?" ucap Killa.

Megantara mengangguk, "Udah kok tante"

"Ini barang-barangnya nanti Ega pindahin ke ruang tamu" lanjutnya.

Killa kembali mengembangkan senyumannya, kemudian dia berjalan mendekati Megantara yang berdiri di dekat meja belajarnya.

"Udah nanti barang-barangnya biar sama om Dika dan Daffa aja yang mindahinnya" sahut Killa.

Gila adalah kakak dari mendiang almarhumah ibunya, ya sudah pastinya memiliki seorang suami yang bernama 'Dika' dan 1 anak laki-laki berusia 12 tahun bernama 'Daffa'.

[✓] Merangkul Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang