16. Tuan Beruang

65 34 2
                                    

•~❉᯽❉~•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•~❉᯽❉~•

Hari ini adalah hari minggu, hari dimana semua orang menikmati akhir pekannya dengan jalan-jalan dan menghabiskan waktunya dengan orang terdekat.

Begitu juga dengan Vanilla, dia kembali lagi ke taman bermain hanya dengan Gendra untuk menaiki wahana yang kemarin ini belum sempat mereka naiki, tapi ketikan baru aja sampai di parkir mobil tiba-tiba Gendra mendapatkan telpon dari dosennya.

Gendra di suruh untuk mengantikan temannya yang sedang sakit menjadi perwakilan olimpiade sains kampusnya yang di adakan hari ini. Padahal hari ini Gendra ingin menghabiskan akhir pekannya bersama sang adiknya, Vanilla. Tapi apa boleh buat, untungnya saja Vanilla mengerti dengan keadaan Gendra jadi Vanilla menyuruh Gendra untuk mengikuti olimpiade sains itu.

"Kamu yakin mau naik wahananya sendirian?" tanya Gendra pada Vanilla, Gendra sedikit khawatir meninggalkan Vanilla sendirian di teman bermain ini.

Perempuan berambut sebahu itu tersenyum lalu menganggukan kepalanya, "Iya kak Gen"

"Maaf ya kakak tiba-tiba ngebatalin akhir pekan kita"

Gendra merasa bersalah karena pada Vanilla, sejak masih di rumah Vanilla sangat bersemangat di ajaknya untuk menaiki wahana, tapi ketika mendengar telpon dari dosennya raut wajah Vanilla yang tadinya bahagia perlahan memudar.

"Ga usah minta maaf kak, kakak semangat ya olimpiade-nya" ucap Vanilla sambil tersenyum manis.

"Aku turun dulu ya, Dadah kak" timpalnya.

Vanilla pun keluar dari mobil Gendra, dia melambaikan tangannya pada mobil itu. 

Kemudian mobil itu melaju meninggalkan perempuan berambut sebahu itu sendirian, tak lama dia pun berjalan masuk ke dalam gerbang taman bermain itu.

Apakah akhir pekannya harus dia habiskan waktunya sendirian tanpa ada yang menemaninya, akan terasa berbeda jika tidak ada kehadiran Gendra di sampingnya.

Sudah 15 menit Vanilla berjalan mengelilingi wahana-wahana yang ada, dia tak menaikinya satu pun, hal kemari kembali terjadi lagi, mungkin hari ini lebih buruk karena dia sendirian. Vanilla memutuskan untuk duduk di sebuah bangku taman yang berada di sana, sambil meratapi orang-orang yang sedang mengantri untuk menaiki wahana bianglala.

Vanilla sangat ingin menaiki bianglala itu.

Vanilla menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan. Guguran bunga berwarna merah cerah dari pohon Flamboyan berserakan di jalanan, kemudian Vanilla mengambil satu bunga itu yang berserakan di dekat sepatunya.

[✓] Merangkul Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang