20. Sandwich

51 33 1
                                    

•~❉᯽❉~•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•~❉᯽❉~•

Pagi ini Vanilla sedang menyiapkan makanan untuk kak Gendra bawa ke kampusnya, dia menyiapkan Sandwich Tuna Cheese spesial favorit Gendra.

Vanilla sangat bersemangat membuat Sandwich untuk kakaknya, karena malam tadi Gendra memberi taunya jika dia kembali mengikuti kompetisi di Singapura seperti bulan lalu, dia selalu bersemangat jika sang kakak akan melakukan kompetisi dimana pun. Itu kabar gembira.

Walaupun sudah memiliki pembantu di rumahnya, Vanilla tak tanggung-tanggung membuatkan bekal untuk sang kakak, Gendra tidak memaksa Vanilla untuk membuatkannya bekal, hanya saja jika Vanilla sedang tidak sibuk di pagi harinya. Baginya masakan apapun yang di buat oleh Vanilla rasanya sangat luar biasa, meskipun terkadang agak asin tapi Gendra tetap menyukainya.

Vanilla menutup rapat kotak makan untuk kak Gendra dan menaruh kotak itu di sebuah tas kecil, tak lupa dia memasukkan sebotol susu yang sudah di siapkan sebelumnya.

"Selesai" gumamnya.

Kemudian dia juga memasukkan sebuah kotak yang dia siapkan untuk seseorang ke dalam sebuah tas kecil berwarna biru yang berbeda dengan milik Gendra yang berwarna abu-abu.

Tapi tiba-tiba ada seseorang yang datang menghampirinya.

"Vanilla" panggilannya.

Dengan cepat Vanilla langsung menyembunyikan tas kecil yang berwarna biru di balik badannya.

"Oh kak Gen" kikuk Vanilla.

"Kamu kenapa?" tanya Gendra bingung dengan tingkah adiknya.

"A-aku gapapa" sahut Vanilla sambil menggeleng kukuh.

"Oh iya kak, ini" Vanilla menyodorkan tas kecil berwarna abu-abu milik kakaknya dengan tangan kanannya, tangan kirinya masih memegang tas kecil berwarna biru yang ia sembunyikan di balik badannya.

"Apa?" bingung Gendra sambil menerima tas kecil berwarna abu-abu.

"Ini Sandwich Tuna Cheese buat kak Gendra bawa ke kampus" balas adiknya.

"Makasih ya" mata rusanya berbinar.

"Sama-sama kak" balas Vanilla dengan cepat.

"Kamu nyembunyiin apa?" lagi-lagi Gendra kembali bertanya.

"Oh bukan apa-apa ko kak" gugup Vanilla.

Gendra terdiam sambil meratapi sesuatu yang Vanilla sembunyikan di balik badannya.

Kemudian...

"Non Vani"

Vanilla dan Gendra menoleh ke sumber suara. Tiba-tiba bi Indah menghampiri Vanilla dan Gendra yang berada di dapur.

"Ada teman non Vani di depan" lanjut Indah.

Vanilla mengangguk, "Iya bi Indah" sahutnya.

"Kak aku ke depan dulu ya" ucap Vanilla pada Gendra.

[✓] Merangkul Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang