──•~❉♡❉~•──
•~❉᯽❉~•
"Selamat pagi ibu"
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun baru saja menyapa sang ibu tercinta yang sedang berada di dapur.
"Selamat pagi juga Ega" jawab Zara menoleh kearah putranya yang berjalan menghampirinya.
"Ibu lagi mau masak ya?" tanya polos Megantara, padahal dia sudah mengetahui rutinitas sang ibunya di pagi harinya.
Zara tersenyum kepada anaknya, dia kembali melanjutkan memotongi bawang merah dengan hati-hati, "Iya, ibu mau buat sarapan nasi goreng kesukaan kamu sama Leo"
Anak laki-laki itu tersenyum cerah, lalu Megantara berjalan mendekati sang ibu yang sedang membuat sarapan pagi mereka, dia berniat untuk membantu ibunya.
"Sini Ega bantu ya bu"
Megantara ingin mengambil alih bawang merah yang berada di sana, namun dengan cepat Zara menggelengkan kepalanya.
"Engga usah sayang" tolak Zara lembut kepada putra sulungnya yang berniat ingin membantunya.
"Kenapa bu, kan Ega mau bantuin ibu?" raut wajah Megantara berubah menjadi sedikit lesu.
"Sebentar lagi selesai kok sayang, Ega bangunin Leo aja di kamar ibu" titah Zara.
Mendengar perintah dari sang ibu Megantara langsung menegakkan badannya sambil memberi hormat kepada ibunya. Sangat menggemaskan untuk anak seusianya.
"Siap komandan"
Zara terkekeh dengan perilaku putranya di pagi hari seperti ini, Megantara memang anak yang sangat penurut, mandiri, dan selalu ceria, dia juga sangat menyayangi ibu dan adiknya, tidak lupa juga dengan almarhum ayahnya.
Saat Megantara ingin berjalan menuju kamar ibunya tempat dimana 'Leo' adiknya tidur disana. langkah terhenti, lalu pandanganya menuju kepada anak laki-laki yang usianya selisih satu tahun dengannya sedang duduk di kursi meja makan.
"Aku udah bangun bu, huamm..." ucap Leo yang masih setengah sadar.
Zara menoleh kearah anak bungsunya yang duduk di kursi meja makan.
"Kamu udah bangun Leo, sana cuci muka dulu atau sekalian mandi biar segar" ujar Zara sambil menyalakan kompornya untuk memasak nasi goreng kesukaan anak-anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Merangkul Luka
Fanfiction❝𝐋𝐚𝐲𝐚𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠𝐤𝐮𝐥 𝐛𝐞𝐤𝐚𝐬 𝐥𝐮𝐤𝐚❞ Pertemuan masa kecil di bawah pohon Flamboyan yang dihiasi burung kertas warna-warni dan sebuah perjanjian untuk berteman selamanya. ❝𝐇𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐚𝐤𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚�...