Kamu mengayunkan pedang mainan sambil melakukan beberapa gerakan besar sambil menceritakan sebuah kisah legenda yang populer kepada dua anak yang sekarang telah berusia tiga tahun.
Mereka berdua menatap dan mendengarkan ibunya dengan serius yang sekarang sudah menceritakan ke bagian inti dari cerita itu.
Terdapat mainan kayu berbentuk anjing, monyet, dan burung bergeletak di lantai sebagai objek tambahan agar karakter didalam cerita tersebut dapat langsung dipahami oleh si kembar. Juga sebuah buah persik yang sudah terbelah dua.
Buah itu selain dipakai untuk bahan cerita, pun juga dapat dimakan oleh si kembar. Cerita yang kamu tunjukkan pada kedua putramu adalah tentang "Kisah Momotaro".
Ini adalah yang kedua kalinya kamu menceritakan ini kepada si kembar, karena mereka berdua sangat menyukai cerita tersebut selain cerita rakyat legenda yang lainnya.
Awalnya kamu ingin menceritakan soal oni dan pemburu iblis, tetapi Kyojuro bilang mereka berdua masih terlalu dini untuk diceritakan, karena agak menyeramkan dan itulah yang akan mereka berdua lalui nanti.
Setelah cerita ini, mereka berdua akan mulai belajar memahami huruf dasar lagi, dan kamu lah yang akan mengajari mereka berdua.
Disinu tidak ada TK karena orang tua lah yang harus mengajari dan menjalnkan perannya, karena orang tua maupun keluarga adalah guru pertama.
Jika Kyojuro ada, pria itu akan ikut mengajari kedua putranya. Sekarang dia sedang menjalankan harinya seperti biasa.
"Mama lagi!" Hojuro mengangkat satu tangannya
Kamu hanya terkekeh melihat keantusiasan si bungsu.
"Nanti ya nak, setelah kita belajar" Kamu tersenyum dan mengelus kepalanya
Hojuro hanya merengut dan sedikit merengek, sedangkan kakaknya hanya menurut padamu.
Memang si kakak banyak menurut, tetapi jika dia sudah sekali menjadi keras kepala... Kepala kalian berdua akan jauh lebih pusing dibandingkan keras kepalanya Hojuro.
Mereka berdua paling senang bermain di sekitar pohon di halaman belakang, sesuai dengan prediksi Kyojuro. Yang pernah membuatmu pusing adalah melihat Hijuro yang bergelantungan terbalik sendiri sambil tertawa.
Ah bukan hanya pusing, tapi senam jantung juga.
Ya... Mereka berdua memang sedang berada di tahap ini. Itu berarti kalian berdua harus ekstra berhati-hati. Ada lagi hal yang membuatmu geleng-geleng kepala dan agak pusing.
Kamu pernah mempergoki mereka berdua mencoret wajah kakeknya yang sedang tidur siang di ruang keluarga dengan kuas tinta yang biasa dipakai untuk belajar menulis. Untung saja Shinjuro tidak marah, melainkan hanya terpuruk.
Walaupun begitu, mereka berdua tetap bertanggung jawab atas kesalahannya, juga membantu kakeknya membersihkan hasil karya mereka berdua.
Tidak lupa, mereka berdua juga pintar meskipun terkadang agak malas untuk menulis huruf kanji itu.
Andai saja Ruka masih ada, dari yang telah kamu dengar dari Kyojuro, ibu mertuamu itu sangat hebat dalam menulis huruf kanji, juga sempat mengajar kaligrafi.
Selama mereka berdua masih mencoba untuk menulis, kamu menyempatkan diri untuk mencari bahan untuk hadiah mereka berdua karena surah berusaha sebaik mungkij selama seminggu ini.
Si kembar tidak boleh sering makan yang manis-manis, sehingga mereka berdua agak jarang memakannya. Sebagai gantinya, makanan manis tersebut akan dijadikan hadiah jika rajin belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twin Destiny (Kitsune Rengoku Kyojuro X FemReader)
Fanfiction#Book ke-3 author. Story ini merupakan season 3/final dari story "Agreement" Summary: Oyakata-sama sempat memberitahu Kyojuro dan (y/n) soal firasatnya mengenai "akan ada perbedaan diantara Hijuro dan Hojuro". Apakah ini akan mengarah ke sesuatu yan...