Bersiap

182 24 45
                                    

Kamu menggoyangkan lenganmu sedikit karena bayi berambut api yang kamu gendong mulai agak merengek. Dia terlihat sangat berharga sekali.

Bayi itu baru saja dibuat tidur oleh Kyojuro beberapa menit yang lalu. Pria itu juga duduk disebelahmu, tersenyum sambil menatap bayi yang mulai tertidur pulas lagi.

Kalian berdua jadi merasa jatuh cinta lagi karena bayi ini. Sambil duduk santai diatas engawa, sekalian mengenang masa bayi si kembar di lengan kalian berdua masing-masing.

Meskipun melelahkan tapi kalian berdua menikmatinya, karena termasuk dari nikmat menjadi orang tua juga.

"Renjuro anak yang pintar ya~" Kamu mulai mencium pipi tembem merah bayi itu

Rengoku Renjuro, adalah anggota keluarga terbaru yang baru lahir dua minggu yang lalu. Bayi kitsune itu terlihat masih agak merah. Ah ya tidak lupa telinga kecil dan masih lemas yang membuatmu ingin pingsan itu.

Jadi mengingatkanmu pada Hijuro dulu....

Sudah 4 tahun lamanya kalian menantikan bayi ini. Juga rasanya rindu sekali ada bayi dalam kediaman ini.

Kamu tidak bisa berhenti tersenyum sekarang, begitu pun juga dengan Kyojuro. Pria itu terkadang menggelitiki hidungnya dengan hidung kecil bayi itu.

Kamu mencoba untuk menghentikan pria itu yang masih merasa gemas karena bayi itu sudah bersin sebanyak dua kali. Jangan bilang dia sengaja melakukan ini agar bisa mendengar suara bersin yang menggemaskan itu.

"Hmm sepertinya ada yang sudah lapar disini~" Kyojuro menyengir karena melihat bayi itu mulai menjolorkan lidah kecilnya

"Cup cup cup cayang~"

Kamu berusaha menggoyangkan lenganmu karena bayi itu mulai merengek, padahal tadi baru saja ditidurkan karena rewel dan sekarang mulai rewel lagi karena lapar.

"Oeekkk!"

"Ha'i ha'i! Ayah datang nak!" Senjuro membawa botol susu kecil

"Yok bisa yok ayah~" Kamu terkekeh sambil menyerahkan Renjuro dengan hati-hati

Senjuro langsung duduk disebelah Kyojuro dan memposisikan botol susu itu dengan hati-hati agar bayinya bisa meminum susu itu dengan lancar. Kiyo sedang beristirahat dan pria itu ingin istrinya tertidur dengan damai untuk saat ini.

Tidak kakaknya tidak adiknya, mereka berdua adalah pria sekaligus suami yang pengertian.

Kedua pasangan itu baru mendapatkan kesempatan memiliki momongan sekarang karena kesibukan Senjuro sebagai dokter. Dia jadi agak jarang dirumah semenjak Shinjuro tiada karena ekspedisinya.

Pria itu sangat berterima kasih pada kalian berdua yang sudah mau datang untuk membantu mengurus Renjuro.

"Demi keponakan kesayangan, kakak dan nee-sanmu akan siap membantu jika ada!" Kyojuro masih tersenyum lebar

"Renjuro juga mengingatkan kami pada si kembar ketika masih bayi, hah.. Aku sangat merindukan momen itu, tapi sayangnya kami berdua tidak bisa menambah bayi lagi" Kamu terkekeh canggung karena suamimu terlihat ingin menyeringai

"Oh ya, kira-kira bagaimana kabar ujian akhir si kembar? Bukankah ini sudah hari ketujuh?" Tanya Senjuro

Kamu hampir saja melupakan itu. Sekarang kamu merasa mulai khawatir, setiap malam kamu terus mendoakan mereka berdua agar pulang dalam keadaan hidup.

Mereka berdua sudah berjuang mati-matian latihan dan bertarung dengan ayahnya selama ini. Kalau diingat-ingat, pertarungan dengan Kyojuro memang sangatlah sulit.

The Twin Destiny (Kitsune Rengoku Kyojuro X FemReader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang